Ada beberapa peralatan yang biasanya selalu saya bawa dari pengalaman selama ini memotret pemandangan. Tapi ini bukan hal mutlak lho ya. Semua kembali ke gaya memotret kita masing-masing. Ada yang lebih suka minimalis ada juga yang lebih suka all in, semua barang dibawa. Yuk mari kita cari tahu peralatan memotret landscape yang bisa admin Landscape Indonesia bawa (update peralatan Juli 2017)

Peralatan Memotret Landscape - kamera canon 6D + samyang 14 mm

1. Kamera + Drone
Terkadang saya membawa 2 bodi kamera kalau memang niat dari awal hanya untuk hunting landscape. Canon 6D dan canon 450D. Eh 3 ding, satu kamera poket canon G15  (canon s95 sekarang disimpan di lemari). Eh ternyata 4 dink, satunya kamera theta 360. Kenapa kok kamera nya canon semua ? lha punya nya itu je.. kalau mau beliin merk lain ya saya terima dan saya bawa ke ketika hunting :p. Tapi kalau hunting nya ndak jelas biasanya saya cuma membawa kamera 6D dan kamera poket canon G15 nya sih. Belum lagi ketagihan mengabadikan keindahan alam dari udara, sehingga sekarang ketambahan dengan drone Dji Phantom 3 Pro.

2. Lensa
Kadang yang cukup membingungkan adalah ketika memilih lensa yang mau kita bawa. Pengennya sih bawa semua lensa yang saya punya. Tapi kemudian kembali ke beberapa pertimbangan. Dan tidak semua lensa yang kita punya cocok untuk kita bawa ke lapangan. Tergantung seperti apa nantinya foto yang kita ingin dapatkan.

  • – Berat

Semakin banyak lensa yang dibawa berbanding dengan semakin berat bawaan kita. Kalau hanya hunting sehari dan lokasi tidak terlalu jauh sih oke saja. Tapi kalau sudah harus berhari-hari dan perlu pake jalan dari satu lokasi ke lokasi lain, tentunya bertambah beban sedikit berarti mengurangi akses pergerakan (dibaca malas bergerak :p). Satu lensa biasanya mempunyai berat sekitar setengah kilogram. Kebayang kalau bawa lebih dari 4 lensa berarti sudah 2 kg sendiri kan. Belum lagi bawaan tetek bengek lainnya.

  • – Ruang

Sama dengan berat, semakin banyak lensa yang kita bawa, berarti semakin butuh banyak ruang di tas. Sama dengan berat tadi kalau perjalanan masih bisa dijangkau dengan motor atau mobil sih oke saja bawa banyak

  • – Pemakaian

Kalau hanya membawa 2 bodi sih ya biasanya yang sering nempel di bodi yang kepakai. Apalagi kalau hunting di lokasi yang basah atau berdebu, biasanya agak enggan untuk gonta-ganti lensa.

  • – Kebutuhan

Nah kalau ini musti agak makai sedikit pikiran. Kalau sudah pernah ke lokasi dan tahu apa yang kita mau potret sih lebih mudah. Jadi kita sudah ada gambaran seperti apa nantinya foto yang akan kita ambil. Alternatif lain kalau belum pernah ke sana bisa riset awal. Cari dari internet foto-foto daerah yang mau kita datangi. Dan tentukan kira-kira untuk menghasilkan foto yang kita inginkan bisa menggunakan lensa yang mana saja.

  • – Aksesibilitas

Bagaimana cara kita menuju ke lokasi, apakah bisa dijangkau dengan kendaraan, atau harus berjalan kaki merupakan salah satu aspek penting juga yang biasanya saya pertimbangkan ketika hendak memilih lensa mana saja yang perlu saya bawa.

Lensa yang biasanya saya bawa kalau tujuan utama hunting milky way dan malam berbintang adalah lensa samyang 14 mm f/2.8 atau canon 16-35 mm f/4 IS. Kalau tujuan utama hanya sekedar hunting umum, biasanya saya cukup membawa lensa canon 16-35 mm f/4 IS atau 24-105 mm (lensa canon 10-22 mm sudah dipinang teman). Kalau ada api unggun atau kira-kira banyak foto low light saya membawa juga lensa sigma 35mm f/1.4. Kalau kira-kira nanti banyak pemandangan indah tapi lokasi di kejauhan saya terpaksa membawa canon 70-200 mm f/4 nya.

Standar lensa yang saya bawa untuk perjalanan hunting beberapa hari biasanya terdiri dari lensa wide canon 16-35 mm f/4 IS, lensa bukaan lebar sigma 35 mm f/1.4 dan lensa tele canon 70-200 mm f/4 .

Peralatan Memotret Landscape - tripod

3. Tripod
Tripod kalau memang tujuan hunting landscape pasti selalu saya bawa. Karena landscape-an tanpa tripod itu rasanya kurang gurih. Kalau dengan tripod kita bisa mendapatkan hasil yang tajam dan tentunya bisa membawa pulang foto-foto slow speed yang artistik. Memang kerugiannya membawa tripod selain cukup berat dan juga makan tempat sih. Tapi sebanding lah dengan hasil foto yang kita dapatkan. Tripod yang masih saya bawa dari semenjak 2013 hingga sekarang adalah sirui N1204 carbon yang bisa dijadikan monopod juga.

4. Filter
Ada beberapa macam filter yang saya punyai. Dan sama seperti lensa, ada beberapa filter yang biasanya selalu saya bawa sebagai salah satu peralatan memotret landscape .
– Filter CPL. Ini selalu ada di dalam tas saya, malah seringan nempel di lensa. Fungsinya untuk mengatur transparasi dan refleksi serta saturasi.
– Filter UV. Ini juga selalu saya tempelkan di lensa. Kadang gonta-ganti dengan filter CPL.
– Filter GND. Semenjak menggunakan 6D, jujur saya saya semakin jarang menggunakan filter GND ini. Padahal dulunya selalu saya bawa ketika masih menggunakan 450D. Mungkin karena file raw 6D yang lebih banyak menyimpan data mentah sehingga ketika post processing bisa lebih flexibel mengatur rentang dinamic range nya. Alternatif lain, biasanya saya lebih memilih menggunakan mode bracketing dan nantinya kalau diperlukan baru diolah ketika post processing. Kendala yang saya rasakan ketika menggunakan GND adalah agak repot kalau harus memasang handle nya. Selain itu karena filter GND Hitech saya sudah borat boret pemakaian selama bertahun-tahun hahahahahaha.
– Filter ND. Kalau memang rencana akan melakukan pemotretan dalam balutan slow speed filter ini merupakan filter wajib yang saya masukan ke dalam tas. Saya punya ND 10 dan vader ND yang sering saya bawa ketika ke pantai atau air terjun. Filter ND vader nya sudah mulai rusak, jadi sudah tidak bawa lagi hahahaha

Peralatan Memotret Landscape - cable-release

5. Cable release
Ini juga alat kecil yang berguna ketika memotret malam dan slow speed. Sayang masih belum punya yang ada timer nya jadi terkadang kalau untuk bulb masih mengandalkan waktu di jam tangan manual hahahaha. (sekarang semenjak menggunakan magic lantern fungsi kabel rilis sebagai salah satu peralatan memotret landscape sudah mulai agak tergantikan, tapi masih sering saya bawa karena tidak terlalu besar ukurannya)

6. Rain coat untuk kamera, dry bag.
Saya beli sudah lama dan masih cukup awet juga. Keliatannya tidak ada merknya sih, cuma untuk bagian flashnya saya sobek soalnya seringan mengganggu. Sebenarnya punya casing waterproof merk Dicapac untuk kamera dlsr. Tapi pas perjalanan kemping ceria kemarin baru ketauan casingnya sudah rusak. Beberapa lemnya sudah kering dan lepas di bagian untuk jarinya. Jadinya malah berlubang hahahaha. Beli lagi dicapac untuk yang kedua kalinya buat dipakai ke Derawan tahun kemarin. Tapi baru dua kali pakai, ke Derawan dan hujan hujan di Solo eh, setelah itu di bagian jari yang untuk mengatur lensa sudah lepas lemnya.

Fungsi rain coat kamera ini selain untuk melindungi dari percikan air hujan juga biasanya saya gunakan  untuk melindungi dari debu dan kalau untuk memotret malam saya tambahkan kain sarung supaya hangat.. kamera kan juga bisa kedinginan bukan manusia saja. cuma kamera tidak bisa lapar seperti manusia #halah

Selain itu saya juga biasanya membawa dry bag. Fungsinya selain untuk menjaga peralatan dari terkena air juga bisa digunakan untuk dry box sementara untuk peralatan kamera kita. Tinggal membawa silica gel di dalam dry bag nya.

Peralatan Memotret Landscape - baterai cadangan

7. Baterai cadangan
Saya mempunyai 4 baterai cadangan untuk canon 450D dan 4 baterai cadangan untuk canon 6D (rusak 1 dari 5 jadi sekarang tinggal 4). Alamak banyaknya.. ya mau gimana lagi..seringan kalau jalan kadang agak susah cari listrik buat ngecash sih.. Jadi daripada bawa peralatan kamera bejibun trus habis baterai cuma jadi asesoris narsis saja kan.. ya nambah satu satu beli baterai buat cadangan kalau pas dibutuhkan.

Peralatan Memotret Landscape - memory card

8. Memory card cadangan
Ini juga penting, terutama karena biasanya saya memotret menggunakan format RAW dan kalau lagi males ngedit biasanya malah menggunakan format RAW+JPG jadi ya musti siap-siap bawa memory card agak banyak. Beruntung kedua kamera saya menggunakan memory card jenis SD Card yang harganya masih cukup terjangkau dibanding kalau menggunakan CF. Sekarang ini saya kalau jalan membawa paling tidak sekitar 88 giga. Dan untuk berjaga-jaga lagi saya membawa 2 harddisk eksternal kalau untuk perjalanan panjang dan jauh. Biasanya kalau sudah selesai memotret beberapa hari data dari memory card saya pindahkan ke harddisk satu dan dibackup di harddisk satu lagi. Jangan sampai foto-foto yang kita ambil hilang karena tiba-tiba memory card atau harddisk nya rusak kan.

9. Peralatan pembersih
Tisu lensa, kain lap juga selalu saya masukan ke dalam tas sebagai salah satu peralatan memotret landscape. Saya bahkan punya tisu lensa giotos yang saya beli awal beli kamera 450D dulu sampai sekarang masih belum habis juga hahahahah (sudah habis satu dink tissue nya)…  Selain itu lens pens walau kayaknya sudah perlu beli yang baru dan semprotan buat membersihkan debu.

Peralatan Memotret Landscape - senter untuk malam hari

10. Senter
Senter merupakan salah satu peralatan memotret landscape yang ada di dalam tas setiap kali melakukan perjalanan hunting. Dan kebiasanya saya sebelum berangkat adalah mengecash ulang semua baterainya supaya nanti di perjalanan bisa optimal.

Jadi itulah beberapa peralatan memotret landscape yang saya bawa di dalam tas ketika melakukan perjalanan memburu keindahan alam Indonesia. Semoga berguna untuk rekan-rekan lain yang mungkin kebingungan perlu membawa apa saja.

Kalau ada yang ingin ditayakan seputaran peralatan memotret landscape bisa dituliskan di kolom komentar di bawah ini ya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *