“Besok pagi kita berangkat jam 4 pagi dari penginapan menuju ke dermaga Mola” instruksi Syukron ketika kami kembali pulang ke penginapan di salah satu sudut kota Wanci. Rencana besok kami akan bersampan untuk melihat lumba lumba di habitatnya Wakatobi. Membayangkan melihat lumba lumba berloncatan di atas laut dan berenang cepat di samping perahu seperti ketika di Siladen tahun lalu membuat saya bersemangat malam itu.

Sedikit agak terlambat dari jadwal, kami baru meluncur sekitar setengah lima karena beberapa teman terlelap setelah kemarin penuh dengan aktivitas di Bajo Mola.

pagi di TIC

Kami berjanji untuk bertemu dengan teman teman dari Lepa Mola di TIC Bajo Mola. Tapi ternyata begitu kami sampai ke lokasi belum ada yang datang juga hahaha..

berkumpul di TIC

Sekitar pukul lima pagi kami berkumpul di dermaga Bajo Mola, menunggu perahu yang akan membawa kami menjelajah laut di sekitar pulau Kapota.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Sekitar 40 menit perjalanan dari dermaga menuju ke lokasi biasa lumba lumba terlihat di pagi hari.

full team wakatobi, kecuali saya yang kebagian di belakang kamera

Masyarakat Bajo percaya bahwa lumba lumba adalah teman mereka. Kepercayaan turun temurun menyatakan bahwa apabila lumba lumba meloncat di depan perahu mereka, mereka harus segera kembali ke dermaga, karena dipercaya lumba lumba berusaha mengingatkan kemungkinan akan cuaca buruk yang menanti di depan atau ombak tinggi di lautan lepas.

kapten kapal merangkap pemandu lumba lumba

Kami ditemani kapten kapal, Albal, yang juga merangkap sebagai dive master untuk aktivitas diving di sekitar Bajo Mola nanti selepas melihat lumba lumba.

pagi tiba di perjalanan

Permukaan laut tenang, tanpa ada gelombang yang berarti. Sepanjang perjalanan kami banyak melewatkan waktu dengan menikmati pagi sembari membiarkan angin menerpa tubuh yang mengantuk ini.

Semakin mendekat ke lokasi dimana lumba-lumba sering terlihat, kami juga melihat beberapa sampan berisi nelayan yang sedang memancing ikan. Biasanya kalau pagi, lumba lumba berkumpul dan mencari makan di sekitar sini. Dan nelayan mencari ikan dengan mengikuti jejak lumba lumba. Setelah lumba lumba menemukan sekumpulan ikan, nelayan dan lumba lumba bergerak mengempung ikan sehingga lebih mudah ditangkap. Nelayan menangkap ikan yang lebih besar dan lumba lumba menangkap ikan yang lebih kecil. Jadi kenapa untuk masyarakat nelayan Bajo, lumba-lumba adalah teman mereka, dan tidak akan menyakiti lumba lumba.

rombongan lumba lumba lewat di samping kapal

“Di sebelah kanan” teriak Albal memberi aba-aba ketika serombongan sirip berwarna hitam muncul dan tenggelam di samping kapal kami. Kapal segera bergerak ke kanan, mengikuti sekumpulan lumba lumba yang berenang di alam bebas.

jump baby jump

Tak jauh dari kami, seekor lumba-lumba meloncat tinggi, dan jatuh kembali ke laut. Kami berteriak kegirangan menyaksikan mereka berloncatan riang. Bahkan salah satu lumba-lumba meloncat tegak lurus tidak jauh dari kapal kami.

menekan shutter kamera selalu kalah cepat kalau menunggu mereka melompat

Kami mencoba menebak arah mana munculnya kawanan lumba lumba itu. Terkadang mereka muncul di samping kanan, terkadang di samping kiri. Kadang lewat dari samping kiri ke kanan.

sirip lumba lumba

Kamera kami kesulitan menebak kemana mereka akan muncul. Saya menyiapkan kamera dalam mode high speed, 11 frame per detik (fps) supaya begitu melihat mereka muncul, tombol shutter bisa segera ditekan dan semoga saja dari beberapa frame ada yang cukup bagus hahaha.

berbagi cerita lumba lumba

Tak terasa lebih dari setengah jam kami bergembira menyaksikan “atraksi” lumba lumba di habitat asli mereka. Pengen rasanya lebih lama lagi, tapi karena padatnya acara hari ini jadi kami memutuskan untuk kembali ke dermaga.

Pengalaman menyaksikan lumba-lumba di habitatnya juga pernah dilakukan di laut lepas sekitar Kiluan, Lampung dan juga di Siladen, Manado. Di Manado kami melakukan 3x perjalanan baru bisa menyaksikan lumba lumba, sedangkan di Kiluan lebih pasti bisa melihat lumba-lumba. Cuma di Bajo Mola ini waktu perjalanan ke lokasi lumba-lumba tidak terlalu lama.

Walau tidak ada jaminan 100 % bisa melihat lumba lumba di habitat mereka, tapi pengalamannya yang perlu dirasakan sendiri paling tidak sekali seumur hidup lho.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *