Pukul 4 pagi aktivitas di rumah ibu Eet, teman kami di Maumere, sudah berlangsung. Rencana kami pukul 5 sudah memulai perjalanan menuju ke Larantuka.

Langit biru mengantar perjalanan kami menyusuri jalan aspal mulus dari Maumere menuju Larantuka. Menurut informasi dibutuhkan waktu sekitar 3.5- 4 jam perjalanan yang harus kami lewati. Dari peta yang sekilas saya lihat perjalanan ini akan melewati pesisir utara kemudian menyusuri jalan perbukitan dan berakhir di pesisir selatan. Jadi akan ada banyak pemandangan indah di depan kami nanti.

pohon lontar khas NTT

Rencana awal kami harusnya berangkat kemarin malam. Tapi atas saran mbak Eet kami berangkat pagi-pagi benar. “sayang kalau malam tidak terlihat pemandangan indah sepanjang Maumere menuju larantuka” ujar mbak Eet. “Rugikan kalau jalan malam cuma gelap dan ujung-ujungnya cuma tertidur di mobil” tambahnya lagi membuat kami mengambil keputusan malam itu tidur di Maumere dan baru berangkat pagi jam 5.

perbukitan sepanjang jalan menuju Larantuka

pagi di perjalanan

Memang benar belum keluar dari Maumere saja lintasan pantai utara mengantar kepergian kami. Selepas itu jajaran perbukitan dan jalanan naik turun membuat kami tak sadar sudah berjalan lebih dari satu jam. Ditambah lagi mentari pagi membuat beberapa punggungan bukit tersiram cahaya kekuningan. Beberapa kali kami mengintip dari balik jendela mobil yang melaju di jalan naik dan berkelok.

sarang lebah hutan apis dorsata di perjalanan menuju Larantuka

pohon lebah madu hutan di perjalanan menuju Larantuka

Di salah satu ruas jalan kami berhenti sebentar untuk melihat pohon besar yang selalu dipakai untuk bersarang lebah Apis dorsata. Letaknya persis di pinggir jalan. Beberapa sarang sudah terlihat bekas dipanen. Flores memang punya potensi madu hutan yang cukup bagus.

persawahan maumere - larantuka

refleksi persawahan

Di perjalanan Maumere menuju Larantuka kami juga menjumpai beberapa lahan pertanian dengan sawah menghijau berlatar belakang pegunungan. Memang lengkap perjalanan kali ini.

gunung suami istri Lewotobi

gunung suami istri Lewotobi

Kami juga disambut dua gunung suami istri Lewotobi Laki-laki dan Lewotobi perempuan, yang sayangnya agak tertutup awan.Sepasang gunung ini berada di kecamatan Ile Bura

pulau solor di latar belakang

jadi pengen nyemplung

Selepas dua gunung suami istri-Lewotobi laki-laki dan Lewotobi perempuan, kami mulai bertemu dengan pesisir selatan. Di ujung sana pulau Solor membentang sepanjang mata memandang. Kami sempatkan berhenti sebentar. Istirahat sejenak sembari menikmati pemandangan indah. di depan kami terpapar dengan laut berwarna biru muda dan dibeberapa tempat hijau muda membuat kami ingin segera bertemu dengan pantai. Sayang peralatan snorkling yang kemarin sempat dipersiapkan mbak Eet terlupakan, masih tertinggal teronggok di samping sofa tempat saya tidur tadi malam.

bus Larantuka - Maumere penuh bawaan

Dari sini masih satu jam perjalanan lagi untuk sampai ke larantuka. Kota yang ramai dipenuhi para peziarah ketika hari Paskah tiba. Selamat datang di Larantuka.