Minggu kemarin ketika mendokumentasikan festival makanan tradisional dan kebudayaan di Lanjak, saya mendapatkan banyak racun kamera dan video dari mas Nanang (Indonesia Nature Film Society). Videografer handal yang sudah melalang buana mendokumentasikan perumahan iklim di daerah-daerah terpencil. Salah satu yang langsung nyantol adalah auto fokus lensa 35 f1.4 canon.

Saya dipersilakan menggunakan lensa canon 35mm f/1.4 ketika berada di dalam gedung. Saat itu saya masih menggunakan lensa manual samyang 35mm f1.4.
saya sudah cukup capek kalau harus mengatur fokus secara manual bek, okelah untuk video tidak terlalu masalah. Tapi kalau untuk foto, apalagi foto bergerak, auto fokus sangat membantu” itu alasan yang dikemukanan mas Nanang kenapa dia akhirnya mengambil canon 35 f1.4 mk II.

 test auto fokus lensa 35 f1.4
background yang terpisah dengan foreground

Kesan pertama adalah auto fokus amat sangat banyak membantu ketika memotret aktivitas yang banyak gerakan. Setelah hampir 4 tahun menggunakan lensa manual samyang 35mm bisa dibilang saya cukup paham dengan karakteristik lensa ini. Salah satu kendala yang saya alami adalah untuk fokus manual saya harus menggunakan live view dengan zoom 10x supaya bisa yakin fokusnya sesuai dengan yang saya inginkan. Walau sudah cukup terbantu dengan focus peaking dari magic lantern tapi jujur saya masih butuh waktu untuk mencari fokus yang akurat. Jadi jangan bingung kalau pada waktu memotret dengan lensa samyang 35 ini saya sering minta orang yang saya foto untuk sedikit bersabar. Tapi biasanya terbayar dengan hasilnya yang cukup mempesona, jadi mereka mau bersabar bergaya menunggu saya mencari fokus.

Tapi kalau untuk berhadapan dengan aktivitas yang banyak gerakan, misalnya untuk memotret tarian, saya cuma bisa berharap dengan fokus trapping, yang mudah-mudahan tidak terlambat saya memencet tombol shutter ketika penari melewati area fokus yang saya kehendaki.

 test auto fokus lensa 35 f1.4
fokus cepat

Tapi ketika mencoba lensa canon 35mm f1.4 mk ii, saya langsung teracuni dengan auto fokus yang cepat dan akurat. Tidak perlu lagi harus menunggu lama, tinggal seting ke area yang ingin kita fokuskan, misalnya mata, zoom 10x dan tekan tombol fokus (Saya biasanya mengatur tombol fokus terpisah dengan exposure supaya lebih flexible) dan tinggal jepret. Selamat tinggal proses mencari fokus yang cukup lama seperti ketika menggunakan lensa manual.

Saya belum sempat mencoba untuk memotret gerakan, tapi menurut review di beberapa website fokus untuk gerakan juga cukup akurat.
Wah langsung terbayang apabila traveling cukup membawa lensa canon 16-35mm untuk wide dan landscape, dan 35mm f.14 untuk pengambilan artistik dan foto orang di sepanjang perjalanan.

 test auto fokus lensa 35 f1.4
seleksi fokusnya yahud

Ketajaman lensa canon 35mm juga saya bandingkan dengan hasil lensa samyang 35mm juga terlihat agak berbeda. Lensa canon tajamnya lebih crispy, sedangkan lensa samyang jadi terlihat lebih soft. Padahal selama ini saya merasa lensa samyang saya sudah cukup tajam hahahaha..

 test auto fokus lensa 35 f1.4
bokehnya

Untuk ruang ketajaman juga sekilas terlihat hasil lensa canon mempunyai ketajaman yang lebih luas dibanding lensa samyang. Lensa samyang ruang ketajamannya sangat tipis, sedangkan canon masih lebih lebar.

Cuma, pasti ada kan kekurangannya lensa canon 35 f1.4 mk ii nya.. pasti adalah.. harganya barunya yang nyaris 4x lipat harga lensa samyang membuat saya saat ini harus membuang angan untuk meminangnya. Tapi racun kemudahan  auto fokus lensa 35 f1.4 cukup akut sehingga membuat saya kembali membongkar-bongkar beberapa web refernsi untuk mencari lensa lensa auto fokus dengan bukaan lebar yang siapa tahu bisa dijadikan alternatif upgrade untuk samyang 35 nya.

Pilihan  auto fokus lensa 35 f1.4 jatuh ke lensa sigma 35mm f1.4 yang punya reputasi cukup bagus di beberapa review. Walau harganya barunya juga masih 2x lipat dibanding lensa samyang. Tapi sudah sempat kontak dengan salah satu penggemar fotografi di jakarta yang akan upgrade ke mirrorless dan melepaskan beberapa lensa koleksinya, salah satunya sigma 35mm. Mudah-mudahan bisa berjodoh dan minggu depan sudah bisa hunting foto perjalanan dengan sigma 35mm terpasang di canon 6D.