Trip kemarin kebagian menjadi guide snorkeling untuk 8 tamu dari Thailand. Pasti langsung pada kebayang ce ce cantik Thailand kan hahahaha.. Tujuan untuk paket non diving sih ndak terlalu jauh beda sih, Padar untuk melihat sunrise dari atas bukit, Rinca untuk trekking melihat komodo, snorkeling melihat manta rays di manta poin dan hari terakhir snorkeling ceria di pulau Kanawa.

Tamu Thailand kemarin agak sedikit berbeda itinerarinya. Mereka memfokuskan ke Padar, sunset dan sunrise. Begitu tiba di Labuan Bajo dan sampai ke kapal Lalunia, sambutan selamat datang dan pengenalan fasilitas kapal serta tujuan dan kebutuhan apa yang mereka cari selama di Taman Nasional Komodo nantinya.

Pada waktu briefing itinerary mereka mengkhususkan untuk melihat matahari terbit di Padar, bertemu Komodo di Rinca dan berenang bersama manta ray. Yang lainnya hanya tambahan, tapi utamakan 3 tujuan tadi. Ok kalau begitu.

Begitu cek peralatan snorkeling sudah lengkap dan sesuai, kapten kapal Lalunia, Busrin segera mengarahkan kapal ke barat daya, kami langsung meluncur ke pulau Rinca. Karena waktu cukup padat, kami sepakati di pulau Rinca hanya fokus melihat komodo, tentunya berpose bersama, dan hanya mengambil short trekking.

Tiket masuk Taman Nasional Komodo ada beberapa jenis, pasti yang belum terbiasa akan sedikit bingung. Jadi ada tiket masuk ke kawasan taman nasional dan ada retribusi untuk kunjungan ke pulau komodo maupun rinca. Tiket masuk ke taman nasional dihitung perorang dan perkapal. Sedangkan retribusi kunjungan ke pulau nanti ada lagi tiket untuk aktivitas luar ruang, dan juga biaya ranger (guide) untuk yang ingin melihat komodo. Satu ranger maksimal untuk lima pengunjung.

Harga tiket masuk untuk pengunjung lokal, nasional dan internasional juga berbeda-beda. Supaya lebih jelas bisa dilihat di foto banner retribusi taman nasional komodo di bawah ini ya. Begitu juga kalau hari biasa dan hari libur juga ada kenaikan harga. Jadi untuk yang akan berkunjung ke taman nasional Komodo siapkan juga uang tunai dengan perkiraan sekitar 350 rb / hari (untuk tamu luar negeri sih)

Salah satu keuntungan di pulau Rinca untuk melihat komodo dibanding di pulau Komodo sendiri adalah kemudahan melihat komodo. Karena di pulau Rinca ini ada bangunan dapur untuk petugas jadi biasanya komodo akan berkumpul di sekitar dapur, mencium bau masakan dari dapur hahaha.

Kalau di pulau komodo kita harus berjalan dan melihat dengan seksama, karena komodo yang kita jumpai banyak yang berteduh di bawah bayangan pohon. Jadi kalau yang ingin berpetualang melihat komodo saya sarankan di pulau komodonya. Kalau cuma sekedar asal bisa melihat komodo, di pulau Rinca kepastian melihatnya secara banyak lebih besar.

Begitu selesai berpose dengan komodo (di dapur), kami menuju lokasi treking berikutnya, sarang komodo. Di sekitar sarang ternyata kami menjumpai satu komodo cukup besar yang sedang tiduran di bawah rindang pohon. Maka itu disarankan untuk tidak berjalan terpisah dengan rombongan ketika trekking, salah salah bisa dikejar2 komodo sepulau nanti hahaha.

Usai dari pulau Rinca kami segera kembali ke kapal dan segera melaju menuju ke pulau Padar. Perjalanan beberapa hari sebelumnya kami dihajar angin dan arus yang cukup kencang di sekitar selat Padar ini. Beruntung kali ini walau angin dan arus cukup kencang tapi tidak sebesar kemarin. Jadi kapal bisa melaju cukup cepat.

Sesuai dengan jadwal, kami tiba di teluk Padar sekitar pukul 5 sore. Tapi awan mendung gelap menutupi langit di belakang bukit Padar. Awalnya tamu agak ragu-ragu apakah jadi naik sore ini atau cuma besok pagi saja. Tapi akhirnya mereka naik juga berdelapan. Rombongan terpisah menjadi tiga, yang berjalan cepat memimpin di depan, yang paling lambat di belakang. Sore itu cukup sepi jadi kami bisa leluasa berfoto ketika tiba di salah satu view point padar dengan latar belakang bukit yang mencuat seperti istana.

Sayang matahari tertutup mendung gelap, meninggalkan siang tanpa semburat merah membara di langit. Menjelang gelap kami turun kembali ke dermaga. Semoga besok cuaca lebih bagus ketika kami kembali lagi esok harinya.

Jadwal untuk esok, sesuai kesepakatan, kami akan bangun jam 04.30 dan mulai meninggalkan kapal pukul 5 pagi. Supaya masih cukup waktu untuk sampai di atas sebelum bulatan mentari pagi muncul. Pos retribusi masih belum buka, agak siang nanti baru ada petugas yang berjaga. Jalan menanjak tidak terlalu terjal sudah menunggu kami, kami rombongan kedua yang tiba dan mendaki bukit Padar pagi ini.

Begitu tiba di view point kami masih bebas mencari lokasi berpose dan berfoto. Saya mencari tempat untuk menaruh kamera gopro dan theta 360, sedangkan tamu dari Thailand mengambil posisi untuk berpose berlatar belakang ikonik bukit Padar.

Semburat mentari dan bulatan sempurna akhirnya mengobati sedih kemarin sore yang mendung. Kami menunggu sinar mentari menyinari punggungan bukit dan memberi warna kepada pagi. Rasanya tidak bosan bosan juga sudah beberapa kali ke bukit Padar ini.

Selepas makan pagi, kapal meluncur ke Pink Beach. Agenda pagi ini bermain di pantai yang berwarna merah muda, mendaki ke bukit dan juga berenang. Ombak cukup kencang di pantai membuat beberapa pengunjung kembali terdampar ketika mencoba berenang hahaha. Sayang bawah lautnya di sekitar pantai kurang begitu bagus, tapi kalau untuk diving, agak sedikit ke tengah terumbu karang nya cukup bagus kok.

Setelah itu kapal menuju ke Sabita untuk menambat di mouring. Sedangkan kami dengan perahu melaju ke manta point untuk mencari manta. Dandy yang berada di depan memberi aba-aba kalau melihat bayangan hitam segitiga di bawah laut. Saya masih agak kesulitan mencari, karena masih sering mengira manta ternyata hanya batuan karang hahaha..

Briefing sebelum berangkat tadi, kita akan mencari manta dengan perahu, begitu melihat manta, mereka sudah bersiap dengan fin dan masker dan secepatnya terjun ke laut.

Di kiri mas, teriak Dandy. Saya turun duluan, di kejauhan terlihat eagle ray melayang cepat di dalam laut. Setelah itu hening. Cari lokasi lain Dan, pintaku sembari naik ke kapal.

Itu mas, tunjuk Dandy lagi, ketika kapal bergerak tidak terlalu jauh dari lokasi awal tadi. Saya segera meloncat kembali ke laut. Di bawah kaki saya, tidak terlalu jauh, 3 manta melayang tanpa gravitasi. Saya memberi kode yang di atas kapal untuk segera turun. Saya minta mereka menggunakan life jacket juga supaya tidak terlalu banyak mengeluarkan tenaga untuk bertahan di permukaan, terutama apabila kemampuan berenang masih kurang bagus.

Kami saling berpandangan begitu naik ke perahu. Tangan tangan beradu dengan ucapan we saw manta !!! menandakan tujuan mereka tercapai.

Taka Makassar, pulau berbentuk gosong pasir menjadi tujuan berikutnya. Suasana tenang dengan air dangkal membuat kami menikmati waktu cukup lama di Taka Makassar ini. Saya menyempatkan untuk beredam di kubangan airnya yang hangat, sebelum kemudian menyusul Budi dan Dandy yang sudah lebih dulu berteduh di bawah lapak plastik.

Peserta satu persatu muncul membawa fin dan masker ke perahu, sesi hari kedua pun usai sudah. Perahu membawa kami kembali ke kapal Lalunia.

Hari terakhir dibikin lebih santai. Skedul mereka awalnya cukup padat, jam 2 sore pesawat mereka terbang meninggalkan labuan bajo. Tapi pagi harinya mereka memberi tahu bahwa pesawat mereka delay menjadi jam 6. Oke jadi jadwal hari terakhir agak lebih longgar.

Bangun pagi jam 7, dan jam 7.30 berenang di kerajaan penyu, Siaba besar. Tak lama kami berenang di atas gugusan karang, satu persatu penyu terlihat menampakan dirinya. Berenang ke atas untuk menghirup udara. Kami hitung secara hampir bersamaan 4 penyu melayang ke atas permukaan air, tidak jauh dari tempat kami bersnorkeling. Yippiiiieeee.

Dan begitu waktu makan pagi tiba, saya mencoba mencari tahu favorit destinasi mereka selama 3 hari ini. This morning, with turtles, ucap beberapa tamu satu persatu. Hahahahaha… padahal berenang dengan penyu tadi pagi tidak masuk dalam list awal itinerary mereka lho hahaha.

Tujuan terakhir hari ini dan sebagai penutup trip mereka di komodo adalah snorkeling di pulau Kanawa. Pulau yang tidak terlalu jauh dari Labuan Bajo ini menjadi salah satu lokasi favorit untuk pemula yang ingin bersnorkeling. Lokasi snorkeling yang bisa dijangkau baik dari pantai maupun dari dermaga dan juga tidak terlalu dalam dan juga berwarna warni ikan karang membuat tempat ini selalu ramai pengunjung.

Walau terumbu karang yang didekat pantai kurang bagus, hampir rata, mungkin tidak bisa tumbuh sempurna karena terlalu banyak yang bersnorkeling di atasnya.

This is good place, ucap salah satu tamu, sembari menunggu giliran teman-temannya yang bergantian meloncat ke dalam air. Semoga perjalanan 3 hari mereka berkesan. See u next time friend, give us call if you go to Thailand some day !!! i will

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *