Akhirnya setelah melalui beberapa pertimbangan, terutama pertimbangan antara kualitas- budget – kebutuhan untuk mempelajari pemotretan underwater. Kemarin akhirnya bergabung juga satu pasang kamera poket dan casing underwaternya untuk menemani perjalanan perjalanan berikutnya mengelilingi keindahan Indonesia.

Di artikel terdahulu, Landscape Indonesia memunculkan tulisan mengenai alternatif untuk mengabadikan keindahan bawah laut >>> Mencari altenatif mengabadikan keindahan bawah laut <<< . Dari beberapa usulan dan saran dari teman-teman yang masuk dan juga referensi dari beberapa situs dan forum online. Maka akhirnya mulai pertengahan bulan September ini Landscape Indonesia mulai memasuki tahap baru dalam fotografi pemandangan alam, fotografi bawah air (UWP – Under Water Photography)

Landscape Indonesia Next Project : Under Water

Pemilihan kamera canon G15 dengan casing underwater WP-DC48 merupakan alternatif paling ekonomis dibanding beberapa alternatif pilihan yang sempat dipertimbangkan kemarin. Kamera poket keluaran tahun 2013 ini mempunyai sensor CMOS 1/1.7″ dengan resolusi 12 Mp, focal length 28 – 140 mm F/1.8-F/2.8. Prosesor DIGIG 5 dengan kemampuan iso 80-12.800. Dan yang paling penting bisa untuk pemotretan dengan format RAW. Walau saat ini kamera G15 sudah tidak dijual lagi dalam kondisi baru, karena sudah ada penerusnya G16 dan jajaran GX nya, tapi masih bisa didapatkan dalam kondisi bekas pakai dengan kisaran harga sekitar 3 juta-an. Sedangkan casing underwaternya kondisi baru/second dengan kisaran harga antara 2 – 2,4 juta juga walau agak sulit masih bisa dicari dari beberapa toko atau lapak online. Alternatif lainnya yang lebih mudah adalah casing underwater merek Meikon yang dijual dengan kisaran harga 1,5-2 jt.

Menurut masukan dari salah satu fotografer dan juga diver yang sudah berpuluh tahun mengeluti dunia underwater photography, om Subagio Rasidi Kusrini, selain tentunya peralatan yang mendukung dan skill fotografi dasar, salah satu kendala yang dihadapi untuk pemotretan di bawah air adalah penguasaan diri untuk beradaptasi ketika berada di air. Dan jujur saya sampai saat ini masih belum terlalu nyaman ketika berada di air, mungkin karena sempat trauma ketika waktu kecil sempat tergulung ombak besar di Parangtritis. Tapi demi mendapatkan foto-foto terbaik keindahan bawah laut Indonesia, musti belajar buat mengatasi phobia nya. Lebih banyak melakukan kegiatan di air tentunya setelah ini akan jadi prioritas sebelum nantinya berangkat ke Derawan di bulan November.

Sempat kontak-kontakan juga dengan salah satu instruktur diving di Jogja menanyakan prosedur untuk pengambilan lisensi open water. Dan mudah-mudahan kalau nanti masih sempat mengumpulkan budget untuk belajar menyelam juga.

Landscape Indonesia Next Project : Under Water

Dan tak lupa terima kasih untuk om Subagio Rasidi Kusrini yang sudah berkenan berbagi pengalaman berharganya seputaran fotografi underwater dan juga supportnya untuk Landscape Indonesia.

Mungkin teman-teman lainnya yang sudah punya pengalaman suka duka memotret bawah air bisa saling berdiskusi sembari menambah jaringan pertemenan juga. Siapa tahu nanti bisa traveling bareng untuk menyelami indahanya bawah air Indonesia.

Comments

Comments are closed.