Perjalanan diving ke Wakatobi kali ini, masih sama seperti ketika diving di Arborek tahun lalu, tanpa membawa masker diving minus. Padahal untuk melihat di bawah laut, karena mata saya yang minus 3 3/4, harus butuh masker dengan lensa khusus. Pernah mencoba menggunakan masker normal yang ada visibility jadi cuma 1-2 meter, selebihnya blur.

Sebenarnya ada beberapa cara untuk yang mempunyai masalah dengan penglihatan sehingga harus menggunakan kacamata untuk membantu melihat lebih jelas di dalam air.

A. Menggunakan masker dengan lensa khusus.

Beberapa tipe masker mempunyai jenis lensa yang bisa diganti. Masker dengan lensa terpisah mempunyai kelebihan bisa berbeda antara sebelah kiri dan kanan. Sedangkan masker dengan lensa menyatu hanya bisa menggunakan satu jenis lensa.

Ada beberapa sisi plus dan minus menggunakan masker dengan lensa khusus. Plusnya karena lensa menyatu dengan masker sehingga tidak ada perubahan berarti dan tidak merubah bentuk masker yang sudah ada.

Minusnya harga yang cukup mahal dibanding tipe masker yang sama. Karena harga lensa bisa sama dan lebih mahal dibanding harga maskernya.

jaman masih pakai masker minus (pinjaman)

Saya sebenarnya pengen beli masker dengan lensa khusus, cuma untuk saat ini, budget masih perlu digunakan untuk keperluan lain euy. Ada yang mau sponsorin masker lensa khusus dengan barter foto underwater ndak hehehehe ?

B. Menggunakan lensa kontak.

Alternatifnya menggunakan lensa kontak di dalam masker diving biasa. Jadi kita masih bisa melihat seperti normal di bawah laut.

Plusnya kita ndak perlu lagi membeli masker lensa khusus. Cukup menggunakan masker yang sudah ada. Dan harga lensa kontak sekali pakai juga tidak semahal masker berlensa khusus. Tapi kalau tiap minggu diving ya sama sih hahaha.

Minusnya, kalau pas di bawah laut masker berembun, atau kemasukan air dan perlu untuk dibersihkan ada kemungkinan lensa kontak bisa terlepas.

Belum lagi, saya tidak terlalu suka menggunakan lensa kontak. Jadi saya skip alasan kedua ini.

C. DIY masker dengan kacamata

Nah ini yang pas di Arborek kemarin saya lakukan, dan sekali lagi di Wakatobi ini saya ulang lagi. Kacamata minus saya masukan ke masker diving normal. Hahahaha..

kacamata di dalam masker

Saya beruntung beli frame kacamata yang cukup lentur sehingga bisa ditekuk tanpa patah dan dimasukan ke dalam masker. Tapi tidak semua masker bisa untuk solusi ini, terutama apabila masker dengan sisi yang terpisah. Paling enak memang masker yang mempunyai satu optik.

Pengalaman diving pertama di pulau Wangi wangi dengan lensa dua sisi, beberapa kali lensa berembun dan sempat msuk air sehingga merepotkan ketika harus memegang casing kamera dan melakukan mask clearing.

Setelah usai diving, mencari info apakah ada toko kacamata di sekitar Wanci, dan ada satu toko optik. Besok siang, pas luang bisa mampir sebentar untuk cari info tentang frame kacamata dan optik minus yang bisa dipasang di dalam masker.

gagang kacamata yang cukup mengganggu

Salah satu kendala menggunakan metode memasukan frame kacamata ke dalam masker adalah gagang frame yang terlipat di kedalaman akan membuat bagian tengah mata terasa sakit. Dua kali diving cukup membuat bekas tekanan di tengah mata hahaha, dan jujur rasanya kurang nyaman.

Jadi terpikir untuk membeli frame kacamata baru yang dilepas gagangnya dan dimasukan ke dalam masker. Pas di optik bertemu dengan penjaganya yang pernah mengenyam bangku kuliah di Jakarta juga ternyata. Sarannya sih daripada beli baru, mendingan kacamata yang sekarang aja dilepas gagangnya. Lebih hemat biaya, karena kalau beli frame baru dan optiknya paling tidak keluar biaya 500 ribu an. Dan sayang kalau dipakai pas diving doang, mendingan sekalian buat beli masker minus aja nanti pas DEEP EXTREME 2019 hehehe..

Dan untungnya mas Yudhi, membawa peralatan cukup lengkap, termasuk obeng plus kecil untuk membuka baut di gagang kamera. Jadi, dive berikutnya di pulau Tomia, rencananya akan menggunakan modifikasi frame yang dilepas di dalam masker.

Karena bautnya kecil dan di kapal bakalan sulit untuk membuka dan memasang tanpa terjatuh dan hilang. Pagi sebelum berangkat diving kepikiran untuk melepas dahulu bautnya, dan mengganti dengan pengait yang gampang didapatkan kalau nanti hilang.

baut diganti tusuk gigi yang dimodifikasi

Tusuk gigilah yang jadi alternatifnya, hehehe. Kedua baut kecil sudah dilepas dan diamankan ke dalam kantong. Setelah itu dengan menggunakan cutter mulai mengupas kayu tusuk gigi sehingga muat dan menjadi pengganti sementara bautnya. Gampang dibuat dan gampang dibikin penggantinya kalau hilang, hiahiahiahia..

mudah dilepas dan diganti kalau hilang

Setelah itu, di kapal sebelum diving, cuma melepas kedua kayu tusuk gigi, melepas gagang dan memasang frame kacamata yang tepat presisi di masker scuba pro (lupa serinya).

Di atas dicoba dipasang dulu di wajah, dan lebih nyaman karena tidak ada tekanan di antara mata. Dan selama penyelaman, masker aman, sama sekali tidak ada kendala kacamata berembun atau masker kemasukan air. Dan yang penting pengelihatan jadi lebih jelas. Jadi kegiatan memotret bawah laut berjalan dengan lancar tanpa ada kendala.

penglihatan tajam, motret pun senang

Mission sucess.. tapi nanti sih kalau sudah ada budget, atau ada yang mau mensponsori lebih nyaman pakai masker khusus minus hihihihih…

Comments

  1. Nanya donk, di Indo apakah ada penjual prescription dive mask? Jika ada, dimana? Jika tidak, bagusnya beli di negara mana?

    1. di toko diving (baik online maupun offline) sudah banyak yang jual prescription dive mask, saya sendiri sekarang menggunakan merk scuba pro dengan lensa +3

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *