Buat para pejalan dan petualang yang juga hobi bikin video pasti sudah tahu tentang gopro kan. Kamera mungil yang tahan banting dan bisa digunakan untuk segala medan. Baik untuk penggemar olahraga aksi, pejalan yang tidak terlalu suka membawa peralatan video yang rumit dan juga para penyelam yang membutuhkan peralatan video ringan (di dompet dan ketika dibawa) untuk digunakan membuat video dokumentasi kegiatan.

Saya termasuk di kategori diver dan pejalan yang pengen belajar video tapi tidak terlalu pengen yang terlalu ribet. Level saya masih kelas bisa merekam video dengan cahaya tidak over atau under banget, cukuplah, hahahaha.

salah satu contoh pas lagi niat bikin video 😀

Sebelumnya saya pernah belajar video dengan menggunakan beberapa kamera, mulai dari kamera poket canon s95, kamera dslr canon 6D dan mirorless OMD EM5 mark II dan bantuan gimbal Fei Yu.

Tapi setelah kamera mirorlessnya laku jadi belum ada lagi kamera yang khusus untuk video. Bisa sih pakai canon 5D mark ii atau canon 6D, tapi di satu sisi jadi tidak ringkas kalau cuma untuk video dokumentasi harian.

teman-perjalanan-baru
teman-perjalanan-baru

Beberapa alasan untuk memilih meminang Gopro 7 Hero black dibanding dengan membeli kamera mirorless lagi untuk video antara lain pertimbangan :

  • Ukuran yang ringkas
  • Bisa digunakan ketika menyelam
  • Stabilizer yang cukup mumpuni
  • Kemampuan untuk video Time lapse
  • RAW Format untuk foto
  • 4K video 60 fps
  • 1080 video 240 fps
  • Tahan banting
  • Asesoris yang cukup banyak

Selama kurang lebih satu setengah bulan ini, Gopro 7 Hero Black dicoba untuk beberapa medan selama berada di Lalunia liveaboard. Berikut ini review berdasarkan pengalaman amatiran yang belajar video dengan gopro

Ukuran

Ukuran gopro sepertinya dari awal hingga keluaran terbaru ini tidak terlalu banyak berubah, cukup ringkas untuk masuk ke dalam kantong atau tas kecil ketika bepergian. Salah satu pertimbangan ini yang menjadi salah satu kenapa saya memilih gopro untuk belajar video perjalanan dan harian.

Tapi begitu ditambahi aksesoris seperti misalnya supersuit housing dan three way juga jadi cukup besar sih. Tapi masih bisa muat ke dalam tas pinggang yang biasa saya bawa kemana-mana.

Walau dulu saya merasa kamera mirorless juga cukup kecil dan ringkas, tapi dengan gopro jadi lebih ringkas lagi. Terutama ketika sedang ingin membawa gopro saja buat fokus ke pembuatan video, sambil sesekali membawa kamera dslr dan satu lensa.

Underwater

Pertimbangan berikutnya adalah saya mencoba mencari alternatif untuk belajar membuat video bawah laut. Sebenarnya bisa dengan canon 5D mark II yang saya gunakan sekarang untuk membuat video. Tapi pengalaman beberapa kali diving di Komodo di beberapa dive spot yang berarus kencang seperti di Castle Rock, Crystal Rock, Siaba kecil membuat saya berpikir untuk sesuatu yang lebih ringkas dan tetap bisa mengabadikan dalam bentuk video underwater.

Gopro 7 Hero Black sendiri sebenarnya sudah bisa digunakan untuk underwater hingga kedalaman 10 meter. Tapi kalau untuk diving yang biasanya dikisaran 20an meter perlu aksesoris tambahan yaitu super suit. Supersuit ini bisa dibeli dengan kisaran harga 700-800 ribu. Karena saya sayang sama gopro nya, jadi walau cuma dipakai buat snorkling pasti saya masukan ke super suit.

Seperti kita tahu, kekuatan gopro sebagai kamera aksi memang pada videonya. Dibanderol dengan bermacam resolusi dan setingan video membuat kita bisa memilih mana yang terbaik untuk kita pakai.

Format video 4K dengan speed hingga 240 fps merupakan salah satu keunggulan gopro. Tapi karena laptop saya yang tidak terlalu bersahabat untuk memproses 4k video jadi saya menggunakan setingan full HD 1080 saja. Selain itu saya menggunakan 60 fps supaya masih bisa tetap menggunakan hyperstabilizernya Gopro. Kalau menggunakan 120 fps cuma bisa menggunakan stabilizer standar dan 240 fps tanpa stabilizer.

Entah kenapa kalau untuk memotret, Gopro 7 Hero Black ini butuh waktu yang cukup signifikan buat saya. Butuh jeda beberapa detik sebelum layar kembali muncul dan bisa digunakan untuk memotret momen berikutnya. Jadi saya jarang menggunakan Gopro 7 Hero Black ini untuk memotret.

Alternatif menurut beberapa forum online adalah dengan menggunakan burst mode, memotret beberapa frame dengan selang waktu singkat. Tapi ada kekurangannya, kita tidak bisa menggunakan format RAW nya, cuma bisa dengan format JPG. Kalau untuk loncat2 atau aksi di darat sih cukup membantu, tapi kalau untuk diving, format jpg sangat terbatas euy untuk post processingnya nanti.

Tapi kalau memang butuh foto ketika dibawah laut, saya akali dengan menggunakan fasilitas time lapse dengan setingan 2 detik. Jadi nanti biar Gopro 7 Hero Black memotret sendiri sembari kita beraktivitas. Tapi memang hasilnya tidak terlalu bagus sih, cukup lah cuma buat sekedar dokumentasi dan dipoles di aplikasi dive+ hahaha.

contoh hypersmooth bisa diliat di salah satu frame nya

HyperSmooth

HyperSmooth yang tertanam di Gopro 7 Hero Black ini merupakan salah satu nilai jual dibandingkan gopro pendahulunya. Kita bisa mendapatkan footage video yang super smooth, seperti dengan menggunakan gimbal. Paling tidak ketika kita diving, masih bisa menggunakan fasilitas ini untuk menghindari footage yang naik turun.

Kelemahannya HyperSmooth ini cuma bisa digunakan pada format 60 fps, diatas itu, kalau menggunakan 120 fps cuma bisa menggunakan stabilizer standar dan 240 fps tanpa stabilizer.

detik 14 ada timelapse nya

Video Timelapse

Kalau suka motret pemandangan dengan latar belakang awan bergerak, atau pas sunset dan sunrise pasti pada bikin timelapse kan. Kalau dulu biasanya dengan kamera canon saya musti memotret interval kemudian file jpgnya nanti musti diproses lagi di komputer untuk jadi video timelapse.

Untuk kamera mirorless olympus OMD EM5 mark II juga sudah punya fasilitas ini, jadi kita tinggal atur waktu interval dan berapa lama nanti akan diproses oleh kamera menjadi video time lapse.

Gopro 7 Hero Black ini juga punya beberapa mode timelapse, mulai dari video timelapse, photo timelapse, night photo timelapse dan hyperspace timelapse.

Kalau sekedar buat timelapse sunset dan sunrise saya pakai setingan video timelapse, ndak pakai ribet dan banyak file. Setingan biasa dengan format 4K, 2 detik, dan wide.

Kalau sambil jalan baru menggunakan setingan hyperspace timelapse, karena dengan mode ini footage yang akan kita ambil langsung akan diproses dengan kecepatan yang kita seting di awal dan bonusnya sudah termasuk hyperstabilizer. Jadi mirip kayak hyperlapse tapi prosesnya lebih simple.

Baru kalau untuk timelapse malam hari saya menggunakan setingan night photo timelapse. Tapi entah kenapa seringkali Gopro 7 Hero Black nya hang ketika ingin saya rubah setingan waktu intervalnya hahaha, jadi saya jarang bikin timelapse milky way, padahal hampir tiap hari liat nih selama di Flores.

Raw Format untuk foto

Sayang saya kurang begitu suka ada jeda waktu pengambilan foto berikutnya, jadi jarang saya gunakan untuk foto. Padahal sudah lumayan lho, kita bisa menggunakan format sudut super lebar, lebar dan normal. Jadi tidak terpaku seperti fish eye lagi seperti gopro di awal.

Nanti dicoba lagi membiasakan diri untuk memotret dengan Gopro 7 Hero Black ini, siapa tahu dengan semakin menguasai alat jadi lebih bisa paham dan lebih banyak memotret juga dengan Gopro 7 Hero Black.

Tapi kelemahan Gopro 7 Hero Black yang cukup mengganggu adalah sering hang. Ini yang saya pikir cuma terjadi di Gopro 7 Hero Black saya saja. tapi kemarin ngobrol-ngobrol dengan beberapa teman, ternyata mereka juga mengalami kendala yang sama, Gopro 7 Hero Black mereka hang tanpa sebab. Solusinya lepas baterai dan pasang ulang. Menurut informasi sih karena memory card yang tidak cukup kuat, paling tidak yang extreme. Saya sendiri masih menggunakan sdcard sandisk ultra. Nanti coba beli yang extreme untuk dicoba apakah mengurangi hang di Gopro 7 Hero Black.

Kesimpulan (saat ini)

Setelah sekitar 1 bulan intensif dengan Gopro 7 Hero Black ini bisa dibilang Gopro 7 Hero Black merupakan salah satu alat yang sekarang selalu di tas kecil saya. Ditambah dengan three way dan dua baterai cadangan. Kapanpun juga mau bikin video tinggal keluarkan gopro. Ketemu tempat bagus dengan latar belakang awan, keluarkan gopro buat time lapse. Dan harddisk jadi berkurang banyak untuk footage video yang mulai memenuhi partisinya.

So, berharga ndak beli Gopro 7 Hero Black buat nemenin perjalananmu ? Kalau kamu ndak uring-uringan tiap kali Gopro 7 Hero Black mu hang dan lebih suka bawa kamera kecil buat bikin video sih Gopro 7 Hero Black rekomen kok. Sampai nanti muncul pesaing-pesaingnya yang lebih stabil dan lebih bagus kualitasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *