odydive schooling sharing pengalaman fotografi underwater

Hari Senin, 12 Februari 2018 kemarin di salah satu ruangan di Odydive center, Jl Panarukan No 15 Menteng ini dipenuhi para fotografer yang duduk menyimak dengan serius pemateri di depan mereka. Michael Sjukrie, salah satu fotografer underwater profesional tampak sedang mengangkat casing underwater dari akrilik sembari mempertontonkan penggunaan strobe untuk setingan foto wide angle. Acara Odydive Schooling: sharing pengalaman fotografi underwater berlangsung dengan padat selama dua jam.

odydive schooling sharing pengalaman fotografi underwater
moderator acara : Syukron

Acara sharing ini dimoderatori oleh Syukron dari TelusuRI dan menghadirkan dua narasumber, Michael Sjukrie, Course Director dan juga fotografer underwater dan Widhi Bek, founder Landscape Indonesia dan baru mulai terjerumus ke dunia underwater photography.

odydive schooling sharing pengalaman fotografi underwater
narasumber utama

Di meja depan beberapa peralatan underwater photography terpajang. Mulai dari kamera poket canon D30 yang bisa dicemplungin ke air hingga kamera dslr canon 5D mark II yang harus dimasukan ke dalam casing yang lebih mahal harganya dibanding body nya.

odydive schooling sharing pengalaman fotografi underwater
peserta serius mendengarkan

Para peserta yang datang, sebagian besar menekuni fotografi darat, dan beberapa belum mencoba diving. Karena tempat terbatas jadi cuma bisa dihadiri 20 peserta. Kalau banyak yang berminat nanti bisa kok dibikin lagi event-event berikutnya.

odydive schooling sharing pengalaman fotografi underwater
berbagi pengalaman tentang fotografi underwater

Om Mike, panggilan Michael Sjukrie, berbagi pengalaman bagaimana dulu mulai mengenal kegiatan diving dan bisa sampai seperti sekarang. Dari awal mulai berkarier selepas sarjana hukum, mengambil sertifikat diving dari tahun 90 an hingga sampai sekarang mengurusi dive center di tengah pusat kota Jakarta ini.

Alasan om Mike memilih jalur underwater photography adalah karena suka diving dan suka motret. Dan di foto ini kita bisa share. Kita diving ketemu macam-macam mau cerita, dibilang ah bohong nih.. mana buktinya. Kalau bawa kamera tinggal fotoin apa yang kita temuin selama diving dan itu bisa membuat baik yang sudah diving maupun belum mencoba diving untuk lebih tertarik untuk diving. “Wah keren nih”.. makanya diving donk 😀

Om mike memulai dari kamera poket kecil kemudian ndak puas naik naik naik ke dslr. Dan di dunia fotografi masih banyak peluang untuk fotografi komersial juga lho.

odydive schooling sharing pengalaman fotografi underwater
pengaturan kamera melalui housing
odydive schooling sharing pengalaman fotografi underwater
housing ikelite untuk 5d mark ii

Sesi pengenalan beberapa housing cukup menarik buat teman-teman. Kamera yang biasa dipakai di darat tentunya tidak bisa langsung kita gunakan untuk memotret di bawah laut. Harus menggunakan housing yang biasanya cuma bisa digunakan untuk satu jenis kamera tertentu. Ada bermacam-macam merk housing yang tersedia di pasaran. Ikelite yang menggunakan bahan akrilik cukup banyak digunakan karena selain kuat juga harganya masih lebih murah dibanding brand nauticam atau aquatica yang menggunakan bahan alumunium yang tentunya lebih kuat dan lebih awet.

odydive schooling sharing pengalaman fotografi underwater
ruangan dimatikan lampunya.. terang
odydive schooling sharing pengalaman fotografi underwater
test lampu 30.000 lumens, terang !!!

Pencahayaan merupakan elemen penting lainnya yang harus diperhatikan ketika memotret bawah laut. Semakin dalam, cahaya matahari akan semakin lemah karena terdistorsi. Mutlak dibutuhkan pencahayaan tambahan untuk bisa menghasilkan foto underwater yang menarik, tidak sekedar foto berwarna kebiruan. Semakin dalam kita menyelam, semakin banyak warna yang hilang, sehingga kalau foto tanpa pencahayaan yang cukup biasanya cenderung berwarna kebiruan.

odydive schooling sharing pengalaman fotografi underwater
posisi strobe untuk wide angle
odydive schooling sharing pengalaman fotografi underwater
housing dan strobe.. besar euy

Ada beberapa jenis flash atau biasa disebut strobe yang biasanya digunakan untuk mengatasi masalah pencahayaan. Jenis, kekuataan strobe, recycle time, material, budget dan beberapa aspek lain mempengaruhi pilihan kita untuk strobe. Beberapa merk yang tersedia seperti ikelite, inon, sea & sea cukup banyak digunakan untuk pencahayaan tambahan di bawah laut.

Tapi yang penting juga, walau tidak berhubungan langsung dengan fotografi adalah bouyanci, atau daya apung kita di air. Biasanya kalau baru belajar kita akan kesulitan mengatur posisi kita supaya stabil dan tidak naik turun. Widhi bek sendiri butuh sekitar 10-15 dive log untuk bisa lebih mudah mengatur bouyanci.

odydive schooling sharing pengalaman fotografi underwater
“diving itu menyenangkan lho” – om Mike

“Untuk yang serius ingin belajar underwater photography ada juga kelasnya” ucap om Mike. “Kita akan diajari selain komposisi, pemilihan kamera, setingan kameran ketika berada di bawah laut dan juga peak perfomance bouyanci” tambahnya lagi.

Peserta juga bisa langsung bertanya kalau mereka ada yang belum mengerti. Seperti Sendy, salah satu peserta dari Kementrian Pariwisata yang bertanya “menyelam kan agak susah ya, sering goyang gitu. nah gimana caranya fokus di bawah laut ?” “Fokus pakai auto fokus saja, saya jarang menggunakan manual fokus. Karena untuk melayang saja sudah problem tersendiri.” jawab om Mike.

odydive schooling sharing pengalaman fotografi underwater
foto keluarga di akhir acara

Tak terasa dua jam sudah acara sharing pengalaman fotografi underwater bareng Odydive berjalan. Semoga event sharing kali ini bermanfaat untuk teman-teman semua. Masih tetap bersemangat kan untuk menekuni underwater photography ? tapi yang penting belajar diving dulu ya !!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *