Sepenggal sore di Bukit Skyline

Senja merona di atas bukit yang mengelilingi Abepura. Lampu lampu perkotaan mulai menyala pertanda gelap sebentar lagi menggantikan terang sinar mentari. Bunyi serangga malam bergantian menyanyi menyambut sang rembulan. Kami masih duduk sembari mendengarkan teman lain yang saling berbagi cerita. Sementara beberapa bintang berkelip di antara sinar rembulan separo yang menghias malam. Sepenggal sore di Bukit Skyline

Setelah dari Yahukimo, Jayapura menjadi tempat kami beristirahat sehari, sebelum lusa kembali melanjutkan perjalanan menuju daerah perbatasan timur Indonesia, Merauke. Berhubung sejak perjalanan dari Yalimo, Wamena dan Yahukimo kami jarang bertemu sinyal sehingga ketika di Jayapura digunakan untuk mengupdate berita dari seberang.

Sore hari di basecamp Creative Digital Papua, kami belum ada rencana pasti. “Mau sunset di mana nih ?” kami sih ngikut saja karena baru kali ini ke Jayapura. Ke bukit skyline aja yuk, di atas bukit Jokowi.

Melaju di bak terbuka

Kendaraan bak terbuka Ajri tak lama kemudian sudah mulai menapaki jalanan menanjak di Abepura. Kami duduk di bak belakang sembari menikmati semilir angin dan kota Abepura yang berada di belakang kami. Begitu melewati tanjakan kami melihat jembatan merah yang tak lama sebelumnya diresmikan oleh Presiden Jokowi. Wah sepertinya buat sunrise an menarik juga dengan view laut dan bukit bukit di seberang.

Sepenggal sore di Bukit Skyline
Jembatan Jokowi di seberang

Kami melewati salah satu sudut di bukit dengan view kota Abepura dan para pedagang yang menjajakan makanan buat mengisi sore hari, bukit Jokowi, begitu menurut teman-teman di sana menyebutnya.

Sepenggal sore di Bukit Skyline
Abepura menjelang sore

Di pinggir jalan, mobil berhenti. Kami turun dan melihat pemandangan yang terpapar di depan. Berbentuk seperti mangkok, kota Abepura diapit deretan gunung. Sayang matahari tidak terlihat karena mendung menutupi ufuk barat.

Sepenggal sore di Bukit Skyline
Kerlip perkotaan

Danau Sentani terlihat sebagian dari balik bukit. Tadi kami melewatinya dalam perjalanan dari bandara menuju basecamp. Menara-menara sinyal komunikasi bersaing dengan menara sutet yang membentang dengan kabel kabel panjang. Dan menurut mereka itu yang menjadi alasan kenapa lokasi ini disebut skyline.

Sepenggal sore di Bukit Skyline
Kerlip Abepura

Milky way di Bukit Skyline

Sepenggal sore di Bukit Skyline
milky way di atas Abepura

Selepas cahaya terakhir berangsup menghilang, gantian kerlip bintang, walau tidak terlalu banyak, menggantikan birunya langit. Milky way yang harusnya terlihat membentang vertikal saat ini terlihat samar karena kalah dengan terang bulan yang sudah memasuki fase separo.

Sepenggal sore di Bukit Skyline
milky way tipis

Beberapa frame terabadikan sebagai pengobat lara tidak bisa mengabadikan milky way malam ini. Tidak banyak tapi cukup menjadi pengingat pernah melewatkan sore di bukit skyline ini.

Sepenggal sore di Bukit Skyline
menikmati Abepura

Setelah itu kami kembali menaiki mobil bak terbuka dan menyusuri jalanan Abepura. Sementara langit mulai kembali tertutup awan, seperti malam malam sebelumnya yang kami lewati selama di Papua.

Dan usai sudah sepenggal episode sore di Bukit Skyline.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *