Ayo berangkat saja sekarang, kumpul di rumah bebek saja.” Tulis negro di grup wa menginfokan buat siapa yang mau foto profil underwater supaya siang tadi merapat ke rumah ku. Dari Minggu kemarin sebelum perjalanan ke gunung Dempo sebenarnya niat untuk belajar memotret underwater.  Dan seperti biasa kalau terlalu banyak rencana biasanya malah mundur mundur terus entah jadinya kapan. Jadi kalau acara dadakan begini malah biasa nya terlaksana,walau tentu saja yg bisa ikut hanya yg luang pada saat itu saja.

Sekitar pukul 1 kurang kami tiba di umbul Ponggok, biaya masuk per orang 15ribu dapat bonus Snack lokal. Untuk penyewaan peralatan foto underwater juga disediakan, 100 ribu satu jam, atau 60 ribu per tiga puluh menit. Sudah sekalian dengan fotografernya. Bahkan properti nya juga disediakan, seperti sepeda, tenda, becak, motor dan bahkan laptop hahaha.

Setelah menyewa life jaket dan snorkle kami bertiga Marsono, Adit negro dan saya mulai masuk ke dalam air. O iya Marsono masih memakai seragam mengajar nya. Mau bikin foto profil mengajar bahasa Inggris di dalam air ucapnya membuat kami terkekeh. 

Kondisi air siang itu agak berisik, mungkin karena angin dan ada arus sehingga pemotretan awal agak kurang bagus. Selain itu masih agak gugup ketika masuk ke dalam air, belum terlalu beradaptasi. Beberapa scene pemotretan bisa dibilang gagal total. Beberapa karena gelembung udara yg terjadi karena gerakan dan juga air yg agak keruh karena dasar umbul yg berupa pasir dan batuan. Komposisi juga masih acak kadut. Kebanyakan karena masih panik ketika mencoba menahan udara dan mengatur komposisi yang sesuai.

Kesulitan lainnya, walaupun sudah menggunakan bukaan terkecil f/8 tapi ketajaman sangat menurun ketika berada di air. Kalau obyek terlalu jauh kurang begitu dapat kontrasnya, kalah dengan birunya air, kalau terlalu dekat komposisi cuma dapat pas foto hahaha. 

Mencoba menggunakan flash internal, memang cukup membantu untuk mendapatkan kontras dan white Balance yg tepat. Tapi recycle time nya cukup lambat dari satu jepretan ke jepretan berikutnya. Sudah kepalang kehabisan oksigen kl begini caranya hahaha.

Auto fokus juga untuk pemotretan bawah air agak sering meleset. Apalagi kalau air agak keruh atau banyak obyek yg lalu lalang. Niatnya fokus di orang yg ada malah fokus di ikan atau batuan di depan. Mungkin perlu kembali menggunakan teori hiperfocal dan mengatur fokus di manual fokus dan disimpan ke settingan menu c1.

Setelah agak beradaptasi, terutama cara menahan nafas cukup lama pemotretan berjalan cukup lancar, walau komposisi masih acak kadut dan fokus yang luput luput. 

Tak terasa dua jam kami berada di air. Lain kali masih perlu belajar mencari komposisi yg lebih bagus lagi, fokus yg lebih tepat dan hasil foto yg lebih baik. 

Semangaattt !!!