coral triangle photo expedition

Sore tadi melipir ke salah satu coworking spase di daerah Kuningan, event ekspedisi foto 18 bulan mengunjungi 6 negara yang masuk dalam coral triangle sangat terlalu sayang untuk dilewatkan. Jürgen & Stella Freund akhirnya memilih 400 foto dan membukukan dengan judul The Coral Triangle.

coral-triangle-photo-expedition-0
pembukaan acara

Acara dimulai pukul 4 sore diawali dengan beberapa sesi pembukaan dari Marine Buddy dilanjut dengan tim riset WWF berbagi pengalaman ekspedisi pendataan terumbu karang di Kei kecil dan Kei Besar.

coral-triangle-photo-expedition-0
berbagi pengalaman expedisi Kei Kecil Kei Besar
The Coral Triangle

Sesi utama dibuka sekitar pukul 18.10 dengan perkenalan awal siapa Jurgen (yang kalau sulit bisa dipanggil Jogi) dan Stella. Mereka bekerja sudah lebih dari dua dekade dengan WWF. Perjalanan 18 bulan meninggalkan semua kehidupan mereka di Australia dilakukan di tahun 2009. Berkeliling 6 negara yang dikenal sebagai The Coral Triangle, 6 juta km2 yang meliputi Indonesia, Filipina, Malaysia, Papua Nugini, Solomon dan Timor Leste.

coral-triangle-photo-expedition-0
the coral triangle
Whale Shark

Gambar pembukaan awal bercerita, dan cerita yang cukup sedih. Tentang perburuan tradisional whale shark. Saya teringat dengan perburuan tradisional ikan paus di Lembata, hampir mirip, cuma kali ini yang jadi target perburuan adalah whale shark.

coral-triangle-photo-expedition-0
mereka meloncat…

Yang awalnya cuma diburu karena kebutuhan, kemudian mulai meningkat ketika ada permintaan pasar yang mau membayar daging yang mereka butuhkan.

Setelah itu koleksi foto berpindah ke Teluk Cenderawasih, masih dengan obyek yang sama whale shark, bedanya di Teluk Cenderawasih, whale shark yang datang karena tertarik dengan ikan teri dari bagan menjadi salah satu penarik wisatawan datang.

Stella berbagi cerita, bagaimana dalam benaknya mendapatkan foto anak kecil yang sedang berenang bersama whale shark. Tapi apa ayal, ditunggu lama tidak ada whale shark yang muncul. Gagal sudah rencananya.

Setelah itu bagaimana saking frustasinya, selama 10 menit mencoba memanggil whale shark dengan menepuk nepuk permukaan laut. Dan whale shark muncul. Tapi tak lama, karena setelah itu hujan turun, jarak pandang menjadi kecil karena keruh bercampur dengan air sungai.

Saking frustasinya, Jurgen mengambil peralatan selam dan mulai menyelam. Tak lama kemudian kembali muncul ke permukaan sembari mengatakan. “kalau kamu pengen menyelam, ini saatnya” dan Stella menyusul ke bawah. Di bawah, 8 whale shark berenang di atas mereka seperti pesawat terbang, indah..

coral-triangle-photo-expedition-0
it’s like a plane
Not Every Photos are beauty , but it’s our reality

Foto foto yang terpampang di layar tidak saja foto keindahan bawah laut dan penghuninya. Foto kenyataan yang pahit banyak mengurai bahwa memang seperti itulah kehidupan. Penggunaan sianida dalam mencari ikan di terumbu karang, merusak karang, bahkan dalam satu cerita setelah 20 tahun belum kembali pulih.

coral-triangle-photo-expedition-0
penggunaan sianida untuk mencari ikan di terumbu karang

Penggunaan bom juga menjadi salah satu masalah yang dijumpai ketika mereka menjelajah segitiga terumbu karang. Salah satu penangkap ikan yang mengalami kecelakaan sehingga kehilangan tangannya menjadi salah satu foto yang menggambarkan kerusakan yang dihadapi. Bukan saja terhadap alam, tapi terhadap manusianya.

coral-triangle-photo-expedition-0
foto desktruktif

Video timelapse yang indah, tentang tempat di mana sekarang mereka tinggal, membuat saya merasakan kembali keinginan untuk kembali ke alam, membawa tripod, mengarahkan kamera ke berkas cahaya pagi sembari menyeruput kopi hangat.

Sesi tanya jawab dengan pertanyaan tentang whale shark yang seharusnya merupakan hewan migrasi tapi mereka lebih banyak berada di dekat bagan karena makanan yang tersedia. Apakah kita sebagai wisatawan yang bijak menolak atau tetap berkunjung ke sana ? jawaban yang mengambang, karena memang siapa kita yang bisa menilai sesuatu. Biarkan Anda yang memilih sesuai dengan kata hati Anda.

Pertanyaan berikutnya tentang logistik yang pastinya akan begitu banyak karena bepergian ke tempat tempat terpencil. Mereka mengandalkan surya panel kalau di tempat yang susah listrik, terkadang juga dengan genset. Tapi mereka mempunyai 5 “kantor” di beberapa negara sehingga mengurangi perbekalan yang harus mereka bawa.

coral-triangle-photo-expedition-0
the journey of life time

Terima kasih untuk sharing yang sangat menginsipirasi Jurge dan Stella. Saya jadi bersemangat untuk bisa membikin foto foto yang lebih bercerita, tidak saja foto tentang alam yang indah, tapi ada cerita yang bisa menginsipirasi bawhwa kita hanya mahluk kecil dihadapan alam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *