Sore kemarin kondisi Solo cukup dingin setelah siang tadi hujan menyapu kota. Beruntung satu jam sebelum acara mulai hujan mereda jadi peserta event WAKATOBI #BerbagiCerita bisa segera berdatangan ke Master Photo, Solo. Mengambil lokasi di lantai 2 dengan konsep lesehan santai, acara sharing dimulai selepas maghrib.

Wakatobi mungkin buat beberapa teman di Solo belum menjadi satu lokasi yang menarik. Bahkan ketika pertanyaan awal, sudah pada tahu Wakatobi di mana, masih ada yang menjawab di Papua bahkan di Flores. Hahahaha..

itu lho, di bawah Kendari…

Memang Indonesia itu terlalu luas, dan Wakatobi kalau tidak untuk yang mania pengen berkunjung ke 54 taman nasional di Indonesia mungkin bukan satu lokasi yang mereka rasa bakalan mereka kunjungi suatu saat nanti.

tinggal geser sebelah tenggaranya Kendari ketemu deh wakatobi

Itulah salah satu alasan saya kenapa setiap kali selesai melakukan perjalanan berusaha berbagi cerita bahwa Indonesia itu luas, banyak ragam, banyak tempat. Mumpung masih terbuka banyak kesempatan, pergilah menjelajah untuk menemukan sendiri ceritamu.

Salah satu usulan awal dari peserta adalah untuk mengganti judulnya, mas jangan berbagi cerita, tapi berbagi racun, hahahaha. Racun positif tapinya kan ?

Cerita awal bagaimana perjalanan kami untuk ke Wakatobi harus bangun pagi mengejar pesawat jam 3, kemudian transit di Kendari dan berlanjut ke Wangi Wangi cukup bisa membuka awalan bahwa memang Wakatobi itu bukan destinasi yang “mudah” dan “murah”. Belum lagi kalau dari Solo berarti bertambah satu kali transit lagi, entah di Denpasar atau Makassar.

Dan Wakatobi yang merupakan singkatan dari 4 pulau, Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko dilanjutkan dengan sesi berikutnya tentang apa saja yang pejalan cari ketika berkunjung ke Wakatobi.

Tidak bisa dipungkiri Wakatobi lebih dikenal dikalangan pejalan yang juga penyelam. Karena letak Wakatobi yang berada di pusat Coral Reef membuat dive sitenya dipenuhi aneka ragam terumbu karang.

nice to meet you

Foto foto beberapa lokasi diving di Wakatobi menjadi pengantar cerita berikutnya. Bagaimana kami tidak sengaja bertemu hiu white tips di Binongko tapi malah zonk ketemu hiu cuma 3 di Nua shark point. Bagaimana salah satu dive site di Tomia bernama Mari Mabuk. Pengalaman diving di Wreck Kulati yang dulunya kapal jepang di perang dunia kedua.

keliling kampung Mola siang siang.. gosong bok

Setelah itu cerita satu harian di kampung Mola. Kampung masyarakat Bajo yang berada di pulau Wangi-Wangi ini memang menawarakan paket yang lengkap. Dari pagi menonton lumba-lumba, siang diving atau snorkeling atau try scuba buat yang belum pernah diving. Tengah hari berlanjut kuliner khas Wakatobi dengan kasuami (makanan berbahan singkong) dan beraneka menu dari lautnya.

kasuami

Setelah itu kalau masih belum puas bisa berkeliling labirin di kampung Mola yang bakalan ngebuat para pengunjung tersasar sasar karena lorong dan rumah rumah panggung yang sekilas mirip membuat kita kehilangan orientasi. Nikmati suasana khas kampung Bajo dimana kita masih sering menjumpai anak anak berloncatan dari pinggir jalan ke kanal kanal, orang tua berkumpul dan beraktivitas bersama di depan rumah.

Setelah berkeliling kampung berjalanan kaki, lebih afdol dengan menikmati matahari terbenam di atas sampan yang mengajak kita berkeliling dari sisi luar.

Sebagai penutup waktu di Mola, kita bisa melewatkan malam dengan cerita tentang bintang bintang yang digunakan oleh masyarakat Bajo sebagai penunjuk arah, waktu dan lokasi mencari ikan.

Sesi sharing berakhir dengan teman-teman yang penasaran dengan casing kamera underwater 5d mark ii dari Aquatica yang sengaja saya bawa mumpung pas lagi ada di Solo. Berat juga ya, ucap salah satu peserta sembari mencoba mengangkat ke depan dada. Saya cuma terkekeh sembari menambahkan ini nanti masih ada dua strobe di kiri dan kanan, sama ada kamera dslr di dalam casing mas 😀

foto credit : @mahesoireng

Semoga acara WAKATOBI #berbagicerita kemarin bisa menambah wawasan teman-teman di Solo bahwa Indonesia itu indah dengan cara masing-masing. Mumpung masih banyak kesempatan gunakan waktu untuk menjelajahinya dan jangan lupa untuk berbagi cerita dan foto dengan rekan-rekan lainnya.

sesi WAKATOBI #berbagiCerita di Master Photo Solo, 15 April 2019 kamarin
foto credit : @mahesoireng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *