Mimpi yang (sebentar lagi) menjadi kenyataan. Mungkin itu salah satu ungkapan yang bisa menggambarkan keadaan kami sekarang. Dulu sekali, sempat bermimpi menikmati keindahan barisan pegunungan salju yang menjulang. Mimpi yang kemudian terkikis dengan banyak hal dan kondisi. Mencari kambing hitam kesibukan, aktivitas yang banyak, budget yang susah terkumpul hingga alasan fisik yang tidak memadai lagi untuk perjalanan panjang menyusuri jalan setapak yang menanjak. Tapi entah mimpi yang sempat terkubur kemudian kembali menguak ketika tahun kemarin ada promosi tiket (cukup) murah penerbangan Air Asia dari Jogja ke Kathmandu. Tanpa pikir panjang mengirimkan pesan berantai kepada teman-teman lain yang mungkin bisa teracuni untuk berangkat bersama, mengejar salah satu mimpi untuk berdiri berlatar belakang pegunungan Himalaya.

Gaung bersambut, dua teman dekat di salah satu kelompok penggiat lingkungan di Jogja menyambut dengan antusias. Dan tak lama kemudian tiket berangkat ke Nepal sudah kami tangani. Dan tak berasa, hari demi hari berjalan dengan cepat. Sebulan, dua bulan dan beberapa bulan berlalu. Hingga akhirnya sekarang tanggal 5 Agustus, h-5 sebelum kami mulai berangkat ke Nepal. Rencana kami di Nepal tidak terlalu muluk muluk. Sampai di Nepal, menikmati keindahan alam salah satu negara tertinggi di dunia ini. Berbaur dalam budaya lokal, memanjakan mulut dengan hidangan makanan khas dan juga hunting foto, yang merupakan salah satu hobi yang membuat perjalanan kami menjadi lebih berarti.

Walau sempat simpang siur dengan kabar gempa bumi di Nepal yang sempat membuat kami ragu-ragu apakah pada saatnya nanti kami sudah bisa berangkat ke Nepal dengan lancar. Tiket keberangkatan tanggal 10 Agustus yang harusnya bisa langsung satu hari sampai dari Jogja ke Kathamndu mengalami perubahan sehingga memaksa kami bermalam satu malam di malaysia. Itinerary perjalanan yang masih acak adut belum fix. Latihan fisik yang juga bolong-bolong ndak jelas, serta perlengkapan yang musti kami bawa juga kayaknya belum terkumpul semua. Dan sekarang, H-5 kami semua masih harus bergulat dengan beberapa pekerjaan yang dirasa semakin mengejar-ngejar di waktu yang semakin sempit.

Tapi kami percaya perjalanan ke Nepal nanti akan berjalan dengan lancar dan membawa banyak energi positif dalam kehidupan kami masing-masing. Karena pada intinya semua perjalanan adalah dalam rangka untuk menemukan jati diri kita. Setiap perjalanan adalah guru yang mengajarkan ribuan pengalaman.

Dan kami dari Landscape Indonesia mohon maaf apabila nanti untuk sementara dalam perjalanan kami ke Nepal kami mengurangi porsi berbagi racun keindahan alam Indonesia ini.