Laut biru bergradasi hijau muda terpapar di depan mata. Ilalang kekuningan tersapu angin berderet di sepanjang jalur pendakian di bukit seberang. Tapi sial siang ini terik sangat. Saya yang dari tadi berada di bukit sebelah kiri, cuma bisa mengeserkan kaki sedikit demi sedikit di atas tas tripod yang sengaja saya taruh di atas pasir yang membara. Telapak kaki serasa melepuh, berasa seperti berdiri di atas logam yang dipanasi api dibawahnya. Dan saat itu saya super duper menyesal meninggalkan sepatu saya di atas kapal. Padahal pemandangan nan apik mengoda untuk diabadikan dalam jepertan kamera di pantai Pink Beach.

gili

Selepas dari pulau Komodo, kapal kami merapat di pink beach. Pink beach ? centil amat namanya pantai nya?? Hahaha.. hia benar pantainya bernama pink beach karena pasir pantainya berwarna kemerah mudaan. Belum ada informasi yang bisa mengetahui secara pasti berasal dari mana warna pasir yang kemerah mudaan tersebut. Beberapa sumber menyebutkan bahwa warna merah muda berasal dari pecahan karang berwarna merah yang sudah mati dan memang banyak ditemukan di pantai ini. Pendapat lain menuliskan warna merah muda pada tersebut karena adanya hewan mikroskopik bernama foraminifera yang memproduksi warna merah atau pink terang pada terumbu karang.

gili

Selain itu di seluruh dunia hanya ditemukan tujuh pantai berpasir merah mudah. Enam lainnya adalah Pink Beach di Harbor Island, Bahamas; Bermuda; Santa Cruz Island, Filipina; Sardinia, Itali; Bonaire, Dutch Caribbean Island; dan di Balos Lagoon, Crete, Yunani.

gili

Karena air laut sedang surut sehingga kapal tidak bisa sandar dengan sempurna dan kami harus meloncat ke dalam air untuk mencapai pantainya. Saya melepaskan sepatu yang sebelumnya saya gunakan untuk treking di pulau Komodo dengan pertimbangan supaya tidak basah karena masih akan digunakan treking lagi di pulau Rinca. Dan saya tidak mengira bahwa panas di Flores akan sepanas ini. Kami menikmati makan siang spesial dengan lauk ikan bakar dan sambal maknyus di bawah rindangnya pohon.

gili

Selepas itu acara bebas, ada beberapa teman yang langsung menyeburkan diri ke air laut yang bening mengundang. Saya memilih memotret dulu karena pertimbangan setelah menyeburkan diri ke laut biasanya basah dan malas buat mortet. Tapi ternyata itu keputusan yang kurang tepat.

gili

Panas langsung mendera kepala yang walau sudah tertutup topi masih menerima serangan panas yang cukup membuat kepala senat senut.Yang paling menyiksa adalah telapak kaki. Kalau dilangkahkan ke atas pasir, panas matahari yang diserap pasir seakan langsung terhantar ke kaki…nyosss.. Sedangkan kalau digunakan untuk melangkah di atas rumputan, memang tidak sepanas di pasir tapi sialnya seringan rumputan menyembunyikan batuan tajam.. hahahaha..

gili

gili

gili

Di pink beach yang merupakan sebuah teluk yang diapit dua bukit. Bukit sebelah kanan (referensi arah dari pantai) lebih tinggi dan ada satu pohon yang berdiri sebagai tempat berteduh. View dari bukit kanan ini kalau tidak salah tebak (lha saya ndak sampai naek ke sana 🙁 ) sekitaran dermaga pulau Komodo. Sedangkan bukit sebelah kiri, lebih pendek dengan view pantai kecil dan laut lepas. Saya cuma sempat memotret di atas bukit sebelah kiri.

Loading...

Foto merupakan panorama 360, silakan diputar ke kiri kanan atas bawah untuk melihat sekeliling.

Akhirnya setelah dirasa cukup saya kembali turun ke bawah dan terkapar di bawah pohon. Mau ikutan berenang waktu sudah menunjukan pukul 2 kurang sedikit dan rencananya kami harus berangkat ke pulau Rinca pukul dua nanti. Mau naik ke bukit sebelah kanan apalagi, lebih nanjak karena lebih tinggi dan pastinya panasnya bakalan sama hahahaha

Jadi nasehat saya kalau ke pantai pink, bawalah sandalmu 😀

gili

Tapi saya tidak menyesal sekali karena bisa membawa pulang beberapa foto keindahan pink beach ini. Dan sudah menapakan kaki di atas pasir halus berwarna merah muda ini. Lain kali pastinya saya akan kembali dengan persiapan yang lebih matang.

gili

Dan pasti senangnya bisa mengunjungi sakah satu keragaman alam dan budaya di Labuhan Bajo yang merupakan salah satu Pesona Indonesia.

Perjalanan 16 hari 6 destinasi ini disponsori penuh oleh Kementerian Pariwisata Indonesia (indonesia.travel).
Untuk foto-foto perjalanan ini juga bisa dilihat di Instagram @widhibek dan @landscapeindonesia dengan hashtag #PesonaIndonesia #SaptaNusantara