Pukul 10 lewat sedikit, ketika Ronny membuka event pagi ini, Meracuni Keindahan Milky Way. Sesi sharing hari ini khusus membahas mengenai milky way. Ronny akan mengenalkan apa itu milky way dan bagaimana cara mencari dan melihat milky way. Sedangkan saya kebagian berbagi pengalaman memotret milky way dan tips untuk memotret milky way.

Ide awal Meracuni Keindahan Milky Way

Ide awal untuk mengadakan event Meracuni Keindahan Milky Way ini berasal dari ketika mengikuti event mengamati gerhana bulan di Planetarium Jakarta seminggu yang lalu. Mumpung agak lama di Jakarta kenapa ndak bikin acara untuk teman-teman yang menyukai atau baru mencoba belajar memotret milky way. Ronny mengusulkan untuk menggunakan salah satu ruangan multimedia di planetarium. Sesuai prosedur dengan membawa bendera Landscape Indonesia mengajukan surat permohonan resmi kepada kepala Planetarium. Dan beruntungnya disetujui sehingga acara sharing
ini bisa berlangsung.

Sesi Pertama – Ronny
Meracuni Keindahan Milky Way
sesi pertama bareng Ronny

Rommy membukan acara sharing Meracuni Keindahan Milky Way dengan memperkenalkan galaksi bima sakti yang merupakan salah satu juluan dari tokoh pewayangan bima yang terlihat bertarung dengan ular naga.

Meracuni Keindahan Milky Way
apa itu milky way ?

Dengan slide animasi yang menampilkan gambaran galaksi milky way diliat dari jutaan tahun cahaya sehingga seperti yang bisa kita lihat sampai saat ini. “Para ilmuwan bahkan mencoba mengamati galaksi milky way menggunakan beberapa metode. Dengan gelombang gamma kita bisa melihat inti milky way berbeda dengan ketika kita melihat dengan mata optik biasa.”

Meracuni Keindahan Milky Way
cuaca berpengaruh lho

Untuk pengamatan milky way ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain, lokasi terbuka dan gelap serta minim polusi cahaya. Kita bisa mencari lokasi daerah yang gelap melalui website http://darksitefinder.com/maps/world.html

Meracuni Keindahan Milky Way
bagian inti diantara rasi scorpio dan sagitarius

Milky way juga paling optimal diamati di Indonesia mulai dari bulan Juni hingga awal November. Dan bagian inti yang paling terang dari milky way berada di antara rasi scopio dan sagitarius.

Meracuni Keindahan Milky Way
menyimak materi

Bulan juga sangat berpengaruh terhadap milky way. Bulan mati – bulan muda dan bulan tua merupakan fase bulan yang memungkinkan untuk mengamati milky way dengan lebih jelas. BUlan purnama karena terlalu terang jadi milky way hanya terlihat samar jadi kurang direkomendasikan untuk pengamatan milky way. Untuk mengecek fase bulan bisa melalui beberapa website dan aplikasi handphone. Salah satunya bisa melalui http://www.moongiant.com/calendar/

Kita juga bisa mencari informasi terbit dan terbenamnya milky way menggunakan beberapa metode salah satunya dengan menggunakan peta bintang. Dengan peta bintang kita tidak terlalu tergantung dengan koneksi dan sinyal serta baterai handphone karena memang merupakan peta bintang manual.

Meracuni Keindahan Milky Way
stellarium, untuk melihat lokasi milky way

Kita juga bisa menggunakan beberapa aplikasi baik di komputer maupun smartphone. Salah satu rekomendasi yang kami gunakan adalah stellarium (berbayar di androdi, gratis di pc), atau start chart.

Meracuni Keindahan Milky Way
menyimak materi

Kondisi langit juga sangat mempengaruhi kesempatan kita untuk mengamati milky way. Kita bisa mengecek melalui informasi satelit cuaca, BMKG atau SADEWA Lapan.

Milky way juga bisa kita amati dengan mata telanjang tanpa harus menggunakan bantuan teleskop. Tapi untuk itu kita harus mengadaptasikan mata dikondisi gelap selama 15-20 menit agar bukaan mata kita lebih maksimal.

Meracuni Keindahan Milky Way
duo tukang racun
Sesi Kedua – Widhi Bek
Meracuni Keindahan Milky Way
sesi kedua – widhi bek

Setelah “dihujani” dengan informasi tentang milky way, di sesi kedua gantian saya yang sharing pengalaman awal mula bisa sampai kecanduan memotret milky way. Mulai dari tahun 2010 ketika perjalanan di gunung Semeru yang tanpa sengaja mengabadikan milky way hingga akhirnya terjerumus hingga sekarang sering begadang demi mengabadikan milky way.

Meracuni Keindahan Milky Way
siap siap foto racun digeber

Peralatan untuk memotret milky way juga dibahas, baik yang dasar seperti kamera dan lensa kits, tripod standar hingga peralatan lanjutan seperti tracker dan pano head.

Meracuni Keindahan Milky Way
tips memotret milky way

Untuk kamera, semua kamera yang mempunyai fungsi manual mode, shutter speed hingga 30 detik dan kemampuan menggunakan iso tinggi dengan noise yang masih cukup rendah, secara teori bisa digunakan untuk memotret milky way.

Lensa kits 18-55 juga cukup untuk digunakan memotret milky way, walau nanti kalau sudah cukup serius memotret milky way memang harus berinvestasi untuk menggunakan lensa wide supaya bisa mendapatkan lengkungan milky way secara lebih utuh.

Tripod juga usahakan mengunakan tripod yang kokoh sehingga tidak mudah goyah, tapi juga tidak terlalu berat sehingga tidak membebani ketika kita bawa dalam perjalanan.

Setingan kamera untuk memotret milky way sebenarnya tidak terlalu sulit. Sebagi acuan awal kita bisa menggunakan shutter speed 10-30 detik, bukaan lensa terlebar, iso 1600-6400. Setelah itu nanti baru kita review lagi hasilnya. Kalau kurang tepat (under/over exposure) direvisi hingga mendapatkan hasil terbaik.

Meracuni Keindahan Milky Way
membahas kendala memotret milky way

Selain itu dibahas juga mengenai kesulitan tehnis yang biasa dihadapi ketika awal-awal mulai belajar milky way.

Gambar yang kurang tajam biasanya disebabkan fokus yang kurang tepat. Untuk memotret malam kita tidak bisa mengandalkan auto fokus. Jadi beralih ke manual fokus. Kalau kamera memiliki fasilitas live view, gunakan supaya mendapatkan hasil fokus yang cukup akurat. Alternatif lain apabila lensa kita mempunyai penunjuk unlimited fokus (~) kita arahkan fokus di sana. Tapi terkadang juga hasilnya kurang akurat sehingga harus kita atur lagi supaya mendapatkan hasil yang akurat.

Gambar juga kadang terlalu gelap, sehingga tidak terlihat apa-apa. Biasanya karena exposure kita yang terlalu rendah. Coba cek lagi setingan ISO atau bukaan lensa apakah masih bisa dinaikan supaya menghasilkan exposure yang lebih sesuai. Jangan lupa cek apakah di depan lensa masih terpasang tutup lensa :D. Sepele tapi masih sering terjadi lho.. saya sering juga kok kelupaan melepas tutup lensa kalau terburu-buru. Selain itu lepaskan juga filter CPL kalau masih terpasang, karena filter CPL biasanya mengurangi exposure 1,5 – 2 stop.

Gambar yang dihasilkan juga terkadang terlalu terang. Berkebalikan dengan hasil yang gelap, kalau untuk kasus ini berarti setingan exposure kita terlalu tinggi. Coba cek setingan ISO dan bukaan lensa, apakah masih bisa diturunkan.

Polusi cahaya menjadi salah satu elemen yang berpengaruh terhadap pemotretan di malam hari. Kalau memang terpaksa kita memotret di tempat yang cukup tinggi polusi cahayanya, coba turunkan setingan exposurenya. Misalnya dari iso 6400 ke iso 3200 atau 1600.

Bulan atau obyek terang lainnya juga mempengaruhi kondisi pada saat pemotretan di malam hari lho. Kalau bisa coba cari lokasi dan waktu terbaik untuk hunting milky way.

Terkadang juga ketika kita memotret dengan kecepatan rendah kita mendapatkan hasil foto bintang kita terlihat seperti bergerak. Sebenarnya bukan bintangnya yang bergerak tapi karena rotasi bumi sehingga bintang terlihat seperti bergerak. Ada aturan mudahnya untuk menentukan supaya bintang terlihat tidak bergerak, gunakan angka 500/Focal Length. Misalnya, dengan lensa 18mm di kamera crop 1.5x, FL: 27mm. Supaya bintang tidak terlihat bergerak maksimal speed 500/27 < 20 detik.

Tripod yang kurang kokoh juga berpengaruh apabila untuk memotret di tempat dengan angin yang cukup kencang. Biasanya akan menghasilkan gambar yang goyang bukan seperti star trail.

Kendala yang sering dihadapi ketika memotret di daerah pegunungan salah satunya adalah lensa yang tertutup embun. Biasanya terjadi ketika kamera dibiarkan lama di ruang terbuka, atau ketika kamera baru dari tempat hangat di tas atau kamar ke luar yang dingin. salah satu solusinya antara lain memasukan kamera dan lensa di dalam plastik kedap udara. Sebelum digunakan, biarkan lensa dan plastik di luar ruangan dulu supaya beradaptasi dengan suhu luar, baru kemudian dikeluarkan dari plastik dan dipakai. Alternatif lain menggunakan heater yang dipasang pada lensa. Walau untuk itu kita harus rela membawa aki kering sebagai sumber daya untuk heater nya.

Baterai juga ketika digunakan untuk memotret di pegunungan dengan suhu udara yang dingin jadi lebih cepat habis dayanya. Ketika tidak digunakan usahakan baterai dalam kondisi hangat. Coba dibungkus kaos atau masukan ke kaos kaki bersih. Selama tidak digunakan simpan dalam kantong jaket dan baru dikeluarkan ketika akan digunakan. Perlu juga untuk membawa baterai cadangan supaya ketika baterai habis masih bisa menggunakan baterai cadangan untuk melanjutkan memotret.

Banyak yang baru mau mulai belajar memotret milky way beranggapan bahwa memotret milky way itu susah. Memang sih, karena biasanya ketika yang lainnya setelah sunset beranjak pulang, kita masih melanjutkan hunting kadang hingga tengah malam. Ketika yang lainnya lelap dalam tidur nyenyak, kita masih begadang ditemani serangga malam. Belum lagi ketika banyak nyamuk yang sengaja menghisap darah segar kita hihhhh

Tapi memotret milky way, ketika kita sudah melewati masa-masa “perkenalan” biasanya akan menjadi candu. Kita akan sering melongok ke atas langit, mencari dimana rasi sagitarius dan scorpius untuk mencari lokasi milky way. Dan ketika langit cerah, jangan kaget kalau ada pesan dari teman teman yang masuk “yuk hunting milky way !!!”

Meracuni Keindahan Milky Way
sesi tanya jawab
Meracuni Keindahan Milky Way
ditunggu umpan baliknya
What’s Next
Meracuni Keindahan Milky Way
seusasi sharing.. what’s next ?

Terima kasih untuk semua teman-teman yang sudah berkenan hadir di event sharing Meracuni Keindahan Milky Way, terima kasih juga untuk Anggie Cyndia dan Mahendro Santoso yang sudah berkenan membantu dokumentasi

Meracuni Keindahan Milky Way
duo dokumenter

Tak terasa sudah dua setengah jam sharing Meracuni Keindahan Milky Way. Saatnya menuntup acara sharing Meracuni Keindahan Milky Way dengan apa yang akan kita lakukan setelah ini ? Mungkin hunting milky way bareng – bareng. Sambil sharing bisa langsung praktek bareng. Atau bikin agenda ngumpul rutin bulanan buat saling berbagi pengalaman tentang memotret milky way ?

 

Comments

  1. super duper keren!
    sayang ngga bisa hadir kebetulan lagi di luar kota.
    moga bisa nadir di waktu yg lain.

Tinggalkan Balasan ke cak Lukik Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *