Sudah mulai masuk pertengahan tahun 2017, saatnya Milky Way Welcoming Party. Sekilas baca update status Ndoetch Dani “Masih menepi dari segala kebisingan dilereng barat gunung lawu, kopi, rokok dan senja yg basah.” Dan segera saya balas dengan komentar “Ra jak jak ik” (ndak ajak ajak -bahasa indonesia). Dan setelah berbalas komentar akhirnya sekitar pukul sepuluh kurang kami sudah bertemu di pasar Kemuning dan segera menuju ke lokasi di salah satu rumah di Segoro Gunung.

Langit malam itu cukup cerah, ketika menunggu di pasar kemuning, walau cukup banyak lampu di sekitar, sempat melihat tiga bintang sabuk orion di langit barat. Dan ketika tiba di lokasi, tanpa butuh waktu banyak segera menyiapkan tripod, tracker dan kamera. Sengaja saya menggunakan lensa tele 70-200mm untuk belajar menangkap obyek-obyek di langit malam.

tiga sabuk rasi Orion

Tapi sayang baru mulai mengatur setingan kamera, posisi orion mulai tertutup awan.. (kendala 1) yah gagal deh buat hunting nebula orion yang sudah dari tahun kemarin ketika overland Flores saya incar.. beruntung bagian timur dan selatan langit malam masih cukup cerah. Bintang cukup banyak terlihat dengan mata biasa. Akhirnya pindah posisi tripod sembari mencoba mencari info dari google apa saja obyek malam yang cukup menarik di langit timur dan selatan.

setingan 30 detik, tracker dimatikan

 

setingan 30 detik, tracker dinyalakan

 

Pengaturan tracker untuk memotret langit malam ternyata ndak segampang teori yang saya pelajari dari internet hahahaha (kendala 2).. kl di teori yang saya dapatkan kita tinggal atur sesuai latitude posisi indonesia yang sekitar 7 derajat. Kemudian arahkan ke selatan, cari bintang terang untuk petunuk drifting dan foilaaa.. traker sudah akurat dan bisa untuk motret stabil hingga 5 menit. Saya sampai pusing tujuh keliling, mana dingin diserang angin gunung, jadi udah pusing ketambahan dingin hihihihihi…

crux dan carina nebula

Percobaan pertama saya mencoba mencari n car (carina) nebula yang letaknya tidak terlalu jauh dari rasi bintang salib selatan. Awalnya coba dengan focal length 70mm dulu supaya lebih lebar dan bisa menentukan dimana posisinya. Setelah dapat baru dicoba lagi di fl 200mm dan diatur supaya posisi bisa agak di tengah frame. Nah kendala berikutnya ternyata lebih susah untuk membuat fokus bintang yang tajam dengan fl 200mm (kendala 3). Karena fokus bergeser sedikit saja bintang sudah tidak terlihat tajam. Dan ternyata cukup sulit untuk melihat apakah bintang tajam tidak ketika di lcd kamera, karena tidak terlalu besar. Dan saya tahunya setelah dicek di lcd komputer di rumah.. dari 39 frame hanya beberapa yang fokusnya tajam hahahaha

carina nebula

Setelah itu mulai pada kedinginan karena memang angin cukup kencang. Dan awan mulai bergerak menutupi posisi milky way yang saat itu masih belum muncul. Jadinya kami mencoba untuk beristirahat sebentar, kalau tidak salah sekitar pukul 1 pagi lebih sedikit. Dan tidak lupa menyalakan weker di handphone, saya atur pukul 2.30 pagi. Mudah-mudahan kami tidak terlalu lelap tidurnya. Dan tak lama kemudian kami sudah larut masing masing dalam mimpi indah.

“Siapa sih yang menyalakan alarm.. ” gumam saya dalam hati ketika terdengar bunyi nada tinggi di sebelah saya.. Antara tidak sadar kalau saat ini saya sedang di Segoro Gunung. Dan segera saya bergegas bangun dan mematikan alarm. Dengan sedikit malas karena masih dalam hangatnya selimut (kendala 4). Kemudian saya memasang penutup kepala dan keluar ruangan, menengok langit. Dan langit mulai kembali cerah. Bintang bertaburan di atas kepala. Segera saya kembali masuk kamar dan membangungkan teman-teman yang lainnya. Woiii bintangnya banyak lhoooo…

ndoet in action
Milky Way Welcoming Party 2017 – segoro gunung

Segera kami bergegas mengambil peralatan memotret dan mencari lokasi yang tidak terlalu banyak terkena cahaya. Lokasi kami berada di pekarangan rumah sehingga memang masih banyak lampu yang cukup mengganggu. Saat itu milky way sudah mulai berada di atas bukit dan nyaris sejajar horizontal. Kali ini karena memang karena tujuan memotret milky way keseluruhan sehingga saya menggunakan lensa samyang 14mm. Ini dia yang kami sebut Milky Way Welcoming Party.. yihaaa

Loading...

Foto merupakan panorama 360, silakan diputar ke kiri kanan atas bawah untuk melihat sekeliling.

Pengaturan untuk memotret milky way lebih mudah, tinggal pasang tripod dalam posisi yang kokoh dan arahkan kamera ke milky way yang terlihat seperti kabut putih membentang di langit. Tinggal cari posisi dan komposisi terbaik saja.

Tak terasa lewat pukul lima pagi ketika langit timur mulai terpapar cahaya mentari yang masih tersembunyi. Milky way yang tadi masih terlihat berwarna kecoklatan di kamera sudah mulai terbias menjadi biru dan tak lama kemudian sudah mulai tidak tertangkap kamera lagi. Kicau burung bercuit cuit mengabarkan pagi sudah tiba. Kelar sudah Milky Way Welcoming Party malam ini. Saatnya untuk membongkar peralatan dan menyusul teman-teman lainnya yang sudah lebih dulu kembali melabuhkan diri dalam mimpi..

Terima kasih semesta sudah berkenan berbaik hati kami abadikan keindahanmu. Selamat datang kembali malam malam panjang penuh bintang dan bentangan bima sakti.