Tumben pagi ini bisa bangun pagi sebelum jam 6 #eaaa #jangan.ditiru. Jam digital di smartphone masih menunjukan pukul 5.45. Rasanya masih ingin kembali melanjutkan tidur dan berharap bisa bermimpi bidadari cantik dari kayangan. Tapi entah kenapa tiba-tiba terbesit pikiran, kenapa ndak gowes saja? O iya, kan mumpung sepeda kakak saya beberapa hari ini sedang dititipkan di rumah. Segera kubangun dan mengeluarkan kamera 450D dari drybox nya. Lhoh.. ini mau gowes kok malah nyiapin kamera? mancal pake lensa po !

Hahahaha.. bukan.. kan sekalian, olahraga pagi siapa tahu nanti ketemu tempat yang bagus sekalian buat foto-foto. Dulu jaman masih kost di jakarta juga sering gowes pagi keliling sekitaran kos tapi cuma bawa kamera poket. Karena kalau di Jakarta dulu pertimbangan pagi lebih didominasi jalan yang macet dan dipenuhi sepeda motor yang berebut jalan untuk bisa segera sampai ke tujuan masing-masing. Sedangkan sekarang di Solo, ndak begitu jauh dari rumah ada kawasan persawahan yang masih sepi jadi kenapa ndak sekalian hunting tho.

Bangun tidur dan tentunya tidak terus mandi sekalian lupa belum gosok gigi, kaki sudah mengayuh pedal sepeda menyusuri jalan beraspal. Kondisi jalan masih sepi, hanya beberapa sepeda ontel dan sepeda motor yang lewat. Eh ada mbak-mbak cantik juga sudah bangun pagi sedang belanja di warung pinggir jalan #cling.

Kaki masih beradaptasi setelah hampir lebih dari setahun tidak mengayuh sepeda. Agak berasa nyut-nyut. Padahal dulu hampir tiap pagi atau sore kukayuh sepedaku ke warteg terdekat untuk mencari makan. #biketoeat :D. Kadang kepikiran teman-teman SJN (Sepeda Jelajah Nusantara) yang biasa saya fotoin itu pake tenaga apa ya? Bisa-bisa nekat ke gunung-gunung bersepeda.. Lha saya jalan kaki bawa badan saja sudah kayak zombie, mereka kadang gotong-gotong sepeda masih bisa pasang pose narsis ketika saya arahkan kamera ke mereka.

Sekitar lima belas menit ketika sudah sampai di batas desa dengan area persawahan, semburat mentari pagi di langit yang berwarna oranye terlihat di ufuk barat. Bergegas saya belokan sepeda menyusuri jalan tanah di antara persawahan dan menyandarkan sepeda di salah satu batang pohon.Saat nya hunting pagi dulu.

Mentari pagi bulat sempurna di depan mata, duh sayang tidak bawa lensa wide, cuma bawa satu lensa saja karena memang niatnya cuma untuk sekedar iseng sembari olahraga pagi. 450D ku ini juga sensornya sudah kotor, sebenarnya sudah minta untuk dibersihkan dari tahun lalu, cuma belum tahu yang di Solo yang bisa terima bersih sensor dengan harga lebih bersahabat di mana ya ? ada yang tahu ?

Karena kalau menggunakan bukaan sempit (f<8), bercak-bercak noda nya terlihat banget. Jadilah bereksperimen menggunakan bukaan lebar f/1.4 untuk menangkap indahnya pagi itu.

Selain itu tidak lupa juga belajar jepret-jepret detail karena kemarin pas ikutan acaranya NGI, mas Dwi Oblo memberi nasehat mengenai EDFAT (Entire, Details, Frame, Angle, Time).

Besok pagi bangun pagi lagi ahh