Terbangun sekitar pukul 3 pagi, cek ramalan cuaca daerah Cepogo. Cerah hingga sekitar pukul 9 pagi setelah itu mendung dan kemungkinan hujan. Chek. Bergegas bangun, bongkar muat di kamar mandi, packing drone dan kamera dslr, dan seperempat jam kemudian sudah membelah jalan Kartasura-Boyolali.. SELO I’m COMING !!!

Saya memang sering ke Selo cuma sekedar untuk menikmati pagi, mentari terbit, sarapan soto di pasar selo dan kemudian selepas pukul 9 pagi kembali ke rumah. Selalu ada yang istimewa ketika menikmati pendaran sinar menyapa puncak Merapi dan kemudian Merbabu. Padang rumput yang berkilau terkena sinar pertama di pagi hari. Kalau beruntung langit biru sebagai latar belakang pemandangan kedua gunung.

Loading...
Foto merupakan panorama 360, silakan diputar ke kiri kanan atas bawah untuk melihat sekeliling. Kalau ada ikon kamera berwarna biru bisa diklik untuk pindah ke lokasi lainnya

Untuk perjalanan kali ini saya memang lebih memfokuskan untuk mengambil video dengan drone. Tapi tetap sebagai jaga-jaga saya membawa kamera dslr dan lensa wide sekiranya nanti diperlukan. Kamera 360 dan juga kamera poket yang selalu siap di meja, tinggal diambil ketika mau bepergian, juga tidak lupa masuk ke dalam tas.

Sesampai di Irung Petruk, langit di sisi timur tertutup awan cukup tebal. Nampaknya tidak ada bulatan sang surya pagi ini. Saya melanjutkan perjalanan hingga tiba di salah satu sisi jalan yang mengarah ke kebun warga. Memberhentikan motor dan kemudian bersiap menerbangkan drone. Sebelumnya mencoba mengambarkan rute yang akan saya gunakan ketika menerbangkan drone supaya nanti pada saat terbang sudah tidak butuh waktu berpikir lama, tinggal tancap gas.

selo pagi dari drone

selo pagi dari drone

Beruntung pagi itu sudah ada beberapa warga yang mulai beraktivitas berangkat ke kebun. Pun beberapa orang tua yang mengantar anaknya ke sekolah sempat beberapa kali berhenti dan melihat ke atas. “ada pesawat dik” ucap salah seorang mama ke anaknya sembari menunjuk ke langit. Saya dekatkan drone ke arah mereka biar mereka bisa melihat drone yang terbang cukup rendah dan setelah itu terbang jauh meninggalkan mereka.

selo pagi dari drone

selo pagi dari drone

selo pagi dari drone

Sementara di ufuk timur mentari mulai muncul cukup tinggi di balik awan. Kamera dji phantom 3 pro yang saya gunakan kurang mempunyai dinamic range yang kuat untuk kondisi cahaya seterang sekarang ini. Sehingga pilihan yang terbaik adalah mengarahkan ke arah sebaliknya, gunung Merapi dan Merbabu yang tersiram cahaya keemasan. Sementara badan mulai terasa hangat tersapu cahaya pagi mentari.

selo pagi dari drone

Setelah dua baterai habis, saya mulai melanjutkan perjalanan melewati pasar Selo. Tujuan berikutnya jembatan penghubung desa yang pernah saya datangani dulu. Keliatannya cukup bagus kalau diambil dari udara. Pada saat drone mengudara dan mulai mengambil video muncul peringatan memory card full… alamakkkk.. saya lupa setingan awal memang sengaja menggunakan format 4k semua sehingga memory card yang cuma 16 gb sudah full dengan dua baterai. Akhirnya menurunkan kembali drone nya, melepas micro sd dari hape dan untuk sementara menggantikan micro sd yang sudah penuh. Pembelajaran pagi ini, bawa cadangan micro sd, atau beli micro sd yang punya kapasitas lebih besar hahahahaha…

selo pagi dari drone

Pagi mulai naik, tapi kabut tebal mulai menggulung menutupi gunung Merbabu. Saya bergegas mengemasi peralatan supaya tidak terjebak dalam hujan yang setiap saat bisa turun di cuaca pegunungan seperti ini. Tak lupa mampir ke pasar Selo untuk memesan soto hangat dan teh tawar. Mengisi perut sebelum kembali pulang.

selo pagi dari drone

selo pagi dari drone

Suatu saat nanti kalau cuaca sudah lebih bersahabat seperti bakalan lebih sering lagi bepergian ke kaki gunung Merapi dan Merbabu. Ada yang minat ikut hunting pagi lagi di sana ?