Tips Menikmati Keindahan Danau Sentarum

Danau Sentarum merupakan salah satu taman nasional yang berada di Kalimantan Barat. Dengan luas 132.000 Ha menjadikan danau Sentarum sebagai salah satu lahan basah terpenting di dunia. Buat yang menyukai foto pemandangan (seperti saya), Danau Sentarum layak dimasukan ke dalam daftar daerah yang wajib dikunjungi lho. Pengen lebih tahu apa saja yang menarik dari Danau Sentarum dan bagaimana caranya menuju ke Danau Sentarum bisa disimak lebih lanjut ya.

Taman Nasional Danau Sentarum

• Tahun 1981-1982 berstatus sebagai cagar alam dan menjadi suaka margasatwa sejak 1983
• Semenjak 1994, Danau Sentarum ditetapkan menjadi lokasi ramsar di Indonesia, karena menjai salah satu wakil daerah hamparan banjir yang sangat penting untuk dunia.
• Tahun 1999, ditetapkan sebagai taman nasional.

Transportasi

Untuk mengunjungi kawasan Taman Nasional Danau Sentarum ada beberapa pintu masuk. Saya pertama kali mengunjungi Danau Sentarum tahun 2005. Seingat saya saat itu masih penuh perjuangan. Setelah tiba di bandara Pontianak, langsung menuju ke terminal bus untuk berganti moda darat.

Sekitar 14 jam perjalanan dengan menggunakan bus ekonomi Valenti melewati jalan yang terkadang susah untuk dilewati. Setelah tiba di Semitau, perjalanan diteruskan dengan perahu motor melewati sungai menuju ke Selimbau, atau ke daerah-daerah lain di kawasan Danau Sentarum.

Semenjak beberapa tahun belakangan, untuk menuju ke Danau Sentarum semakin mudah dan semakin banyak pilihan. Yang paling cepat sekarang adalah masuk dari Lanjak.

Melalui Lanjak

Pesawat hampir ada tiap hari dari Pontianak menuju ke Putussibau. Tapi cek kondisi, karena dengan musibah kabut asap kebakaran hutan seperti ini jadwal pesawat sering menjadi kurang tepat, bahkan ditunda. Setelah tiba di Putussibau kita bisa melanjutkan jalur darat Putussibau – Lanjak sekitar 2,5 – 3 jam perjalanan. Jangan kawatir sebagian besar jalan sudah mulus beraspal hotmix kok.

Dari Lanjak kita tinggal menggunakan speed boat menuju ke beberapa daerah di kawasan danau Sentarum. Kalau lebih pengen merasakan suasana danau Sentarum dengan santai bisa menggunakan motor bandung Riak Bumi untuk menjelajahi danau Sentarum. Kita akan tinggal, tidur, makan dan bepergian di atas motor bandong, menarik kan.

Altenatif lainnya, kalau pesawat sedang mengalami gangguan adalah dengan jalur darat dari Pontianak menuju Putussibau (sekitar 12-14 jam) kemudian lanjut ke Lanjak (sekitar 2-3 jam).

Melalui Sintang

Jalur masuk lainnya adalah dari Sintang kita menggunakan speed boat langsung ke Danau Sentarum. Dari Pontianak menuju Sintang kita bisa menggunakan bus Damri atau menyewa mobil.

Melalui Semitau

Selain itu jalur alternatif lainya adalah melalui jalur darat menuju Semitau, dan dilanjutkan dengan perahu motor melewati sungai.

Masyarakat Lokal

Daerah sekitar Danau Sentarum dihuni oleh masyarakat dari berbagai suku Dayak dan Melayu.

Sebagian suku Dayak masih tinggal di rumah panjang (betang), sebuah rumah yang dihuni beberapa anggota keluarga. Sedangkan masyarakat Melayu biasanya tinggal di sekitar sungai dengan rumah kayu.

Akomodasi

Untuk menikmati keindahan danau Sentarum disarankan untuk bepergian selama beberapa malam karena luasnya daerah. Di putussibau sekarang sudah terdapat banyak penginapan dan hotel untuk tempat bermalam.

Sedangkan ketika di kawasan Danau Sentarum kita bisa bermalam di rumah penduduk, atau bisa bermalam di motor bandong.

Untuk makan, pastinya akan banyak diisi dengan menu ikan air tawar ya. Kalau kurang menyukai ikan, berarti harus membeli bahan makanan dari luar sebelum tiba di Danau Sentarum. Siapkan juga cemilan-cemilan untuk di perjalanan ya.

O iya, juga kadang di beberapa tempat untuk mandi dan buang air besar terbatas ya.. apalagi kalau pas musim kemarau hihihihi

Musim

Danau Sentarum sangat tergantung kepada musim. Ada musim air pasang dan musim air surut. Kalau ingin menikmati kawasan danau Sentarum dengan keindahan danau yang memantulkan bayangan sempurnanya datanglah pas musim air pasang. Selain itu ketika air pasang kita bisa menggunakan motor bandong untuk berkeliling kawasan Danau Sentarum.

Sedangkan kalau ingin menikmati suasana yang berbeda, boleh kok mencoba datang ke Danau Sentarum ketika musim kering. Biasanya sekitar Mei – September. Permukaan Danau yang biasanya tergenang air sampai lebih dari 10 meter sekarang terlihat dasarnya yang kering. Hanya ada beberapa aliran sungai yang masih ada airnya, sisanya berubah menjadi hamparan rumput dan tanah kering. Tapi saat air kering ini menjadi masa panen ikan untuk masyarakat. Mereka akan menjala ikan yang terjebak di sungai-sungai kecil.

Jadi, kapanpun datang ke Danau Sentarum, pastinya akan membawa suasana yang berbeda.

Panen Madu

Kalau beruntung datang pas lagi musim bunga di Danau Sentarum, kita bisa ikut menyaksikan panen madu hutan lho. Danau Sentarum dikenal juga dengan madu hutan organiknya. Kita bisa menghubungi Asosiasi Periau Danau Sentarum untuk menanyakan kapan masa panen, dan apakah ada panen madu hutan yang bisa kita ikuti. Mereka punya paket ecoturism seperti panen madu hutan atau aktivitas mencari ikan.

Flora dan Fauna

Untuk yang menyukai kehidupan satwa liar, kadang kita bisa melihat bekantan yang sedang bermain di atas pohon, biasanya di pagi hari. Selain itu kera ekor panjang juga sering kita jumpai di perjalanan melewati sungai. Burung elang bondol juga sering terlihat terbang dari satu pohon ke pohon lainnya.

Untuk penyuka tumbuhan bisa melihat koleksi anggrek hutan di Selimbau atau di rumah panjang Sungai Pelaik. Kantung semar juga bisa kita jumpai banyak di Danau Sentarum.

Kemana saja di Danau Sentarum

Tergantung berapa lama kita di Danau Sentarum, dan apa saja yang ingin kita lihat, jadi itinerary nanti bisa menyesuaikan

Bukit Tekenang

Menjadi salah satu ikon kunjungan ke Danau Sentarum. Dulu merupakan tempat untuk para peneliti tapi sekarang digunakan untuk resort Balai Taman Nasional. Tapi ada juga tempat untuk menginap di sana.

Kita bisa naik ke atas bukit melewati jalan berundak menuju ke pos pengamatan. Dari atas pos pengamatan kita bisa menikmati pemandangan luas danau sentarum keseluruhan. Paling bagus di pagi hari atau sore hari sembari menikmati matahari terbit atau terbenam.

Butuh waktu sekitar 20-30 menit untuk naik ke pos pengamatan. Tidak terlalu tinggi sebenarnya, cuma sekitar 120an mdpl.

Kita juga bisa berenang di sekitar Bukit Tekenang kalau pas air pasang. Atau kalau suka memancing bisa juga sembari mencari bahan makan siang kan.

Pulau Melayu

Dari Lanjak menuju ke Bukit Tekenang kita akan melewati pulau dengan bukit batu, itulah pulau Melayu. Di atas bukit ada makam peninggalan sejarah yang ditutup kain warna kuning. Kita bisa berjalan kaki naik ke atas bukit yang tidak terlalu tinggi untuk melihat pemandangan sekitar.

Kalau saya biasanya memanfaatkan waktu di pulau Melayu untuk berenang. Kadang kita akan merasakan sensasi aliran air dingin dan hangat ketika sedang berenang di sekitar pulau Melayu.

Kita juga bisa bersampan di sekitar pulau Melayu ini. Jangan kaget kalau pas lagi musim libur pulau Melayu ini ramai dijadikan tempat berlibur keluarga oleh masyarakat di sekitar Danau Sentarum.

Semangit – Nanga Leboyan

Di sepanjang sungai kita bisa menjumpai beberapa kampung yang biasanya dihuni oleh masyarakat Melayu. Mereka mengandalkan mata pencaharian dari nelayan dan kalau pas lagi musim bunga mencari madu hutan.

Rumah-rumah yang berdiri disangga tiang-tiang kayu dengan jalan terbuat dari batang kayu di depan rumah mereka bisa kita jumpai di hampir setiap kampung di pinggir

Kita juga bisa mencoba makanan khas krupuk basah yang bisa kita beli di warung-warung di sekitar kampung.

Kalau kita punya waktu cukup lama, kita bisa mengikuti aktivitas mereka mencari ikan di danau atau juga melihat panen madu hutan ketika musimnya.

Sungai Pelaik

Merupakan rumah panjang Dayak Iban yang terletak di dalam hutan. Perahu biasanya hanya bisa mengantar kita sampai ke ujung dermaga. Dari sana dilanjutkan melewati jembatan kayu yang membelah hutan hingga sampai ke rumah panjang. Di rumah panjang tinggal beberapa keluarga dayak Iban.

Aktivitas yang bisa kita lakukan di Sungai Pelaik antara lain berjalan kaki menuju ke sungai. Dulu di sungai ini dijadikan bendungan untuk micro hidro, tapi kunjungan terakhir ke sana baru rusak dan belum diperbaiki lagi.

Aktivitas yang paling saya senangi di Sungai Pelaik ini adalah berendam di sungai yang jernih di samping rumah panjang. Sungainya tidak terlalu dalam, paling cuma sekitar 30 cm. Tapi jernih dan dingin. Di danau Sentarum biasanya kita menjumpai air berwarna kecoklatan mirip teh, di Sungai Pelaik ini airnya bening. Rasana kalau sudah berendam di sini jadi suka lupa waktu.

Bukit Semujan

Apabila Anda menyukai trekking, Bukit Semujan bisa menjadi pilihan untuk aktivitas Anda selama di Danau Sentarum. Bukit Semujan merupakan salah satu bukit tertinggi di kawasan Danau Sentarum.

Biasanya titik awal pendakian dari kampung Semangit, kemudian kita naik perahu melintasi danau Semangit dan tiba di kaki bukit Semujan.

Saya dulu naik ke Bukit Semujan belum dibangun fasilitas tangga seperti sekarang. Dulu masih harus bergelanyutan dengan menggunakan akar pohon.

Kita akan dibawa melintasi jalur dengan tajuk pohon yang tinggi menutupi matahari. Jalan setapak berupa jalan tanah (dulu ya, kurang tahu kalau sekarang setelah dijadikan satu lokasi kunjungan wisata alam).

Pemandangan dari atas bukit Semujan pastinya akan membayar rasa capek berjalan kaki menuju ke atas. Pemandangan di bukit Semujan berbeda dengan di bukit Tekenang. Dari atas bukit Semujang. Sepanjang mata memandang kita bisa melihat puluhan danau yang melingkupi kawasan Danau Sentarum.

Peralatan Memotret yang Perlu Dibawa

Siapkan kamera dengan beberapa lensa untuk bisa memaksimalkan kunjungan Anda ke Danau Sentarum.

Selain keindahan pemandangan alamnya, kita bisa menjumpai kebudayaan dan profil masyarakat Dayak dan Melayu yang menarik untuk kita abadikan dengan kamera.

Kalau yang menyukai kehidupan satwa liar juga jangan lupa bersiap dengan lensa tele panjangnya ya.

• Kamera Dslr / Mirorless / Poket.
• Lensa wide untuk mendapatkan pemandangan luas danau sentarum.
• Lensa tele untuk mendapatkan detail di kejauhan atau binatang.
• Lensa fix bukaan lebar untuk foto potret.
• Tripod untuk yang ingin memotret sunrise sunset dan milky way atau ingin memotret slow speed.
• Filter ND untuk mengurangi kecepatan dan mendapatkan slow speed di siang hari.

• Filter CPL untuk menaikan saturasi dan lebih membirukan langit. Berfungsi juga untuk mengatur refleksi dan transparasi permukaan danau
• Filter GND untuk mengatasi perbedaan dinamic range antara bagian bawah dengan langit.
• Baterai cadangan, listrik menyala hanya di malam hari di beberapa kampung di Danau Sentarum, selebihnya harus menggunakan genset.
• Kartu penyimpanan cadangan.
• Drone untuk yang ingin mendapatan pemandangan kawasan danau dari atas, tapi hati-hati untuk pengambilan drone dari atas kapal yang berjalan.
• Gopro / action cam untuk merekam aktivitas sepanjang perjalanan.

Listrik

Untuk fotografer dan videografer pasti butuh listrik untuk mengisi ulang baterai kan. Nah agak repotnya listrik di beberapa kawasan Danau Sentarum hanya menyala selepas malam, itupun biasanya cuma sampai tengah malam. Jadi kalau punya power bank dan juga surya panel bisa dibawa untuk cadangan.

Tapi biasanya kita bisa menggunakan genset dengan menambah biaya minyak saja biasanya untuk menyalakan listrik kalau kita butuh buat mengecash baterai dan peralatan elektronik lainnya.

Tata Tertib Masuk Kawasan Taman Nasional

Karena Danau Sentarum merupakan taman nasional jadi kita harus mengikuti tata tertib yang berlaku

• Setiap pengunjung diwajibkan membawa photo copy identitas diri (KTP/Kartu Pelajar/Passport/VISA)
• Setiap pengunjung dan kendaraan yang digunakan memasuki kawasan Taman Nasional wajib membayar pungutan masuk kawasan Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jenis pungutan yang wajib di bayar oleh pengunjung Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum adalah:
• Pungutan pengunjung
• Pungutan peneliti
• Pungutan pembuatan film/video
• Peneliti dan Pembuat film/video berkewajiban untuk menjelaskan rencana kegiatan dan membuat SIMAKSI sebelum melaksanakan kegiatan.
• Masa berlakunya SIMAKSI selama-lamanya 3 (tiga) bulan dan dapat diperpanjang atas permintaan pemegang izin.
• Permohonan perpanjangan SIMAKSI diajukan paling lama 15 (lima belas) hari kerja sebelum izin berakhir dengan persyaratan sebagaimana tersebut diatas.
• Mengikutsertakan petugas Balai Taman Nasional Sebangau/pemandu setempat dengan biaya ditanggung oleh pemegang SIMAKSI.
• Khusus kegiatan penelitian wajib melakukan presentasi dan menyerahkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan ke Kantor Balai Taman Nasional Sebangau paling lama 1 (satu) bulan setelah selesai kegiatan penelitian.
• Khusus kegiatan pembuatan film wajib menyerahkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan dan atau kopi film kepada Kantor Balai Taman Nasional Sebangau dengan tembusan kepada Sekretariat Direktorat Jenderal PHKA paling lama (satu) tahun setelah selesai kegiatan.
• Komersialisasi hasil penelitian harus mendapat izin dari Sekretariat Direktorat Jenderal PHKA bagi peneliti asing dan Kepala Balai Taman Nasional Sebangau bagi peneliti dalam negeri.

Untuk yang ingin berwisata sih tidak terlalu banyak yang harus dipersiapkan. Tapi kalau untuk pengambilan komersial dan penelitian sebaiknya berkomunikasi langsung dengan pihak balai taman nasional.

Persiapan Pribadi

• Obat-obatan pribadi
• Cemilan
• Pakaian lapangan
• Topi lapangan
• Sunblock
• Tumbler / tempat minum

Apakah Landscape Indonesia bikin trip foto ke Danau Sentarum ?

Kalau ada yang pengen sih kita bisa atur trip ke Danau Sentarum. Untuk informasinya bisa kontak via email ya ke widhibek@gmail.com

Sampah

Bawa kembali sampah-sampah Anda ya, jangan dibuang sembarangan di danau Sentarum. Simpan dulu dan buang kalau ada tempat sampah yang disediakan.