Perjalanan turun dari bukit lebih mudah daripada naeknya (ya iya lah.. :p)
setelah sarapan pagi roti tawar 2 kerat dengan selai strawberi kemudian dilanjut ngobrol dengan mas wawan tempat tempat menarik di seputaran daerah deket penginapan. Saran mas wawan untuk mencoba daerah bangko bangko, selain tempatnya bagus juga kl lagi beruntung dapat ombak bagus untuk surfing dan para surfer bermain dengan ombak. Karena biasanya musim rame bule cm berkisar sekitar 3 bulan dari bulan juni, juli dan agustus.

Mandi, istirahat bentar kemudian mulai lah perjalanan menuju bangko bangko. Jalan sampai ke desa terahkir setelah pintu masuk masih cukup bagus dengan jalan beraspal. Tapi setelah desa jalan berubah menjadi jalan tanah dengan batu sehingga perjalanan agak lambat.

Ada pertigaan setelah desa dimana kl ke kiri ke arah desert point, salah satu lokasi surfing yang diakui internasional sebagai surganya surfer karena karakteristik ombaknya. Sedangkan yg ke kanan ke arah pantai Bangko Bangko. Saya putuskan untuk ke arah kanan dulu melihat pesona pantai Bangko Bangko. Kurang lebih 10 menit kemudian sampailah di pinggir pantai yang ternyata berupa pantai nelayan.

Banyak kapal yang bersandar di pinggir pantai. Menurut salah seorang penduduk yang sempat saya ajak ngobrol bila lagi musim mencari ikan bahkan sampai ratusan perahu yang tertambat di pantai. pantainya cukup menarik, bahkan menurut informasi sering dipakai untuk shooting sinetron maupun video klip artis lokal. Tapi sayang pantai agak kotor dengan sampah plastik yang bertebaran di antara kapal.

pantai bangko bangko

Kemudian perjalanan saya lanjutkan menyusuri bagian kiri pantai, melewati beberapa pantai berbatu sampai akhirnya jalan berubah menjadi jalan setapak yang cm bisa dilewati motor. Disepanjang jalan banyak obyek menarik untuk dijadikan obyek pemotretan, seperti burung yang sedang “nongkrong” di tiang bambu, menara penjaga di atas bukit.

pemandangan di sepanjang jalur pantai bangko

burung nongkrong bangko bangko

Akhirnya jalan sudah habis sama sekali di pinggir pantai dengan bukit bertebing karang di seberang. Sebelum berbalik sempat menemukan beberapa barang bukti mencurigakan adanya”aktivitas yangorang dewasa” hahahaha.

barang bukti

Diputuskan balik ke arah pertigaan yang pertama dan menyusuri jalan berbatu menanjak yang cukup parah. Dan waktu turunan kita musti lebih hati hati karena kalau kita mengerem mendadak ada kemungkinan akan selip dan jatuh karena banyak batu kerikil lepasan. Tidak salah kalau di salah satu artikel yang sempat saya baca menyebutkan bahwa medan ke arah Desert point memang”kurang bagus” tapi kalau pas musim surfing para surfer bahkan bela belain untuk tidur di gubug gubug di depan pantai hanya untuk bisa merasakan ombak kelas dunia tersebut. Bahkan beberapa blog surfing internasional memberikan label kualitas ombaknya”Totally Epic“.

Setelah bergumul dengan jalan kurang bagus selama 10 menit akhirnya sampai juga ke tepi pantai dengan papan penunjuk terbuat daripatahan surf board di atas batu batuan DESERT POINT : the ultimate surf.

desert point bangko bangko

Celingak celinguk.. lho kok sepi, dimana orang orang€¦ yang ada cuma gubuk gubuk terbuat dari bambu di sepanjang tepi pantai. Di depan mata terlihat ombak memanjang bergemuruh.

ombak bangko bangko

Sedikit memicingkan mata untuk melihat siapa tahu ada orang sedang bermain ombak di sana.. tapi ternyata tempat ini benar benar sedang sepi.. pol sepinya.. cm ada gemuruh ombak, tiupan angin pantai, gubuk bambu dan saya yang leyeh leyeh menikmati pemandangan ditemani seorang anjing yang menjadi teman setelah saya lempari roti kering, yang juga tampak terkantuk kantuk dibuai angin.

ditemani anjing

Siang semakin terik ketika ahkirnya saya putuskan untuk menyusuri pantai ke arah kiri dan sempat bermain dengan slow speed menggunakan filter ND cap gadjah yang bisa menurunkan exposure sampai 10 stop (jempol !!).

slow speed di bangko bangko

Karena siang semakin panas dan tidak ada tanda tanda orang datang untuk bermain ombak maka ahkirnya saya putuskan untuk balik ke penginapan saja.. meneruskan tidur yang tadi bangun kepagian 😀

(bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *