Mataku terkejap, kulihat jam di handphone ku menunjukan pukul 3.50. Masih pagi, tapi perut sudah melilit minta dijalankan kewajibannya. duh.. Sedikit enggan, kupaksa melangkah ke kamar mandi. Berguman sendiri.. ke Selo aja kali ya.. siapa tahu bisa menikmati indahnya sunrise dan juga sejenak mendinginkan tubuh. Beberapa hari ini memang di Solo cuaca cukup panas sepanjang hari. Tapi selang sejenak ada keraguan melintas, ngapain jauh-jauh ke sana, mendingan balik tidur lagi. Entah dari mana, seperti muncul kata bijak yang pernah saya baca, When in doubt, do it, kalau ragu-ragu, lakukan saja. Akhirnya setelah tuntas kewajiban pagi, tanpa pikir panjang, kukemas kamera, malah bawa 2 bodi dan beberapa lensa ke dalam daypack dan tak lama kemudian perjalanan untuk menyapa pagi di Selo pun dimulai.

Jalan masih sangat sepi, tapi selepas pasar Cepogo, di beberapa titik terutama jalan yang menurun, sudah mulai banyak yang rusak. Mungkin karena banyak truk yang mengangkut pasir yang lewat di sana setiap hari. Padahal seingat saya dulu ndak separah ini lho. Sesampai di tanjakan yang dulunya pernah dipergunakan untuk flying fox saya mampir sebentar untuk sekedar menikmati cappuccino hangat. Langit saat itu terlihat flat, bahkan ufuk timur tertutup kabut. Agak pesimis bisa melihat sang surya terbit. Setelah itu kembali perjalanan menuju Selo saya lanjutkan. Tidak seberapa jauh terlihat punggungan Gunung Merbabu mulai tersibak semburat mentari. Saya berhenti sebentar di tepi jalan untuk mengambil beberapa jepretan.

Pagi di Selo

Pagi di Selo

Tak lama kemudian bulatan mentari mulai terlihat mengintip dari balik kabut, kuning keemasan dan bulat sempurna. Saya cukup beruntung pas berhenti walau tidak banyak obyek yang menarik yang bisa dijadikan pemanis komposisi di tempat saya berhenti. Beruntung kamera 450D saya sudah terpasang lensa tele 70-200 jadi bisa mengabadikan bulatan sempurna pagi itu.

merapi - merbabu di tengah tengahnya kasandra

jalan menuju Selo

Tujuan berikutnya adalah pasar Selo. Heh, ke pasar mau hunting landscape apa ? bukannnn… ke pasar Selo mau cari Soto buat sarapan hehehe.. Pasar Selo ini dari beberapa tahun lalu keliatannya selalu sama, warung soto jaman masih kuliah dulu pun masih ada sampai sekarang.

Setelah selesai sarapan, sekitar pukul 7 kurang sedikit kupacu kembali motor matic nya kembali ke rumah. Usai sudah hunting pagi di Selo kali ini.

Gunung Merapi nan perkasa

Gunung Merbabu dan pedesaan

Hunting foto landscape tidak perlu harus jauh jauh dan lama kan, cukup beberapa jam dan cari lokasi yang dekat dengan tempat tinggal kita
yang penting kan hati senang pulang bawa foto 😀

berangkat kerja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *