Minggu pagi kemarin mumpung sedang liburan ke Kalisoro, Tawangmangu, Jawa Tengah saya manfaatkan sekalian untuk test kemampuan kamera Canon 6D. Cuaca yang cukup cerah kadang sedikit berkabut cocok untuk mengetes kemampuan dynamic range dari kamera full frame entry level canon ini. Kalisoro sendiri merupakan bumi perkemahan dibawah perhutani. Saya terakhir ke sini jaman smp dulu (eaaa… jadul amat :p ). Masih seperti beberapa puluh tahun lalu, di sekeliling bumi perkemahan dipenuhi dengan pohon pinus dibalut udara segar pegunungan.

Cahaya matahari yang tidak rata pagi dengan permukaan di bawah pohon pinus pagi itu membuat perbedaan kontras yang cukup tinggi. Dengan menggunakan format jpg + raw saya coba mengabadikan beberapa jepretan di sekitar tempat kami berkemah.

test jpg/raw kamera canon 6d

Dengan evaluating metering dan exposure compesation -1 pun hasil jpg keluaran kamera terlihat masih agak sedikit over, terutama di bagian langit. settingan yang digunakan untuk foto ini adalah f/16, 1/30 detik dan iso-400.

test jpg/raw kamera canon 6d

Dengan menggunakan software bawaan canon, Digital Photo Profesional (DPP) file raw kemudian diconvert menjadi jpg. Pengaturannya pun tidak terlalu rumit, hanya dengan mengatur slider sesuai dengan yang kita inginkan. Untuk foto ini saya mengatur exposure -1.33, highlight -2, shadow +1 , color tone +3, saturation +3 dan settingan unsharp mark default : strength +4, fineness +7, threslod +2. Setelah itu convert and save jpg.

test jpg/raw kamera canon 6d

Dari hasil utak-utik ndak sampai 5 menit kita bisa menghasilkan foto yang lebih sesuai dengan apa yang saya lihat pada saat mengabadikan alamnya dibanding dengan hasil langsung dari kamera. Itulah salah satu alasan kenapa kalau mengabadikan pemandangan alam, terutama yang mempunyai perbedaan kontras cukup besar saya memilih menggunakan format raw.

test jpg/raw kamera canon 6d